
ACTNews, KLATEN –
Giat untuk lingkungan kembali Aksi Cepat Tanggap bersama relawan Masyarakat
Relawan Indonesia Klaten gelar. Setelah sebelumnya penanaman pohon di Kecamatan
Bulukerto, Wonogiri, kali ini aksi serupa juga digelar di Girpasang, Kemalang,
Klaten, Sabtu (28/2/2021). Lokasi ini merupakan permukiman terdekat dengan
puncak Merapi di wilayah Klaten.
Ada
2 ribu pohon yang relawan MRI bersama komunitas lain tanam di Girpasang. Di
samping itu, pembuatan biopori pun dilakukan. Harapannya, bencana seperti tanah
longsor serta kerusakan lingkungan bisa dihindari. Hal tersebut mengingat
Girpasang berada di area pegunungan.
Salah
satu relawan MRI Ivan yang juga ketua panitia acara penanaman pohon ini
mengatakan, latar belakang adanya aksi tanam pohon ini tak lepas dari tingginya
kesadaran pelestarian lingkungan di tengah masyarakat. Namun, aksi nyata penanaman
pohon masih jarang terwujud.
“InsyaAllah
pohon yang kita tanam menjadi salah satu sedekah terbaik,” ungkap Ivan.
Aksi
tanam dua ribu pohon ini pun mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten
Klaten, Pemerintan Provinsi Jawa Tengah, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan
Solo serta relawan dari berbagai komunitas. Mereka turut dalam aksi di
permukiman yang lokasinya jauh dari keramaian kota dan berpotensi besar
terdampak jika sewaktu-waktu Merapi mengalami erupsi.
Pelaksana Teknis Camat Kemalang Sudiyono
menyampaikan, penanaman
pohon di wilayahnya cukup penting. Hal tersebut karena area pegunungan sangat
rentan longsor jika di atas tanahnya tak ada tumbuhan. “Terima kasih kepada
seluruh relawan yang telah terlibat dalam aksi nyata ini. Ternyata pandemi tak
menyurutkan niat baik dan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujar Sudiyono.
Sebelumnya, aksi
penanaman pohon juga pernah ACT Solo dan relawan MRI Klaten lakukan di Bukit
Gendol, Desa Geneng, Bulukerto, Wonogiri. Di sana, MRI bersama Komunitas Peduli
Sungai Selogringging menanam pohon beringin bersama Mbah Sadiman yang dikenal
sebagai pelopor penanaman pohon di Wonogiri. Pohon yang Mbah Sadiman tanam di
Desa Geneng dilakukan sejak 1996 telah mengatasi permasalahan kekurangan air di
tengah kehidupan warga.[]