
ACTNews, JAKARTA – Kerja sama untuk
mengoptimalkan pemberian layanan kesehatan gratis terhadap masyarakat
prasejahtera dilakukan Humanity Medical Services-ACT bersama Lingkar Sehat
Indonesia — Dinamika Daya Sarana Medika (LSI DDSM). Lewat kolaborasi ini, HMS-ACT
dan LSI DDSM turut bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit di Indonesia untuk
memberikan perawatan yang komprehensif.
Dokter Alifa Astuti dari tim HMS-ACT,
menjelaskan, layanan kesehatan yang disediakan buah kolaborasi ini bukan hanya
untuk penyakit ringan. Namun, juga mencakup penyakit berat. Seperti pada Selasa
(24/5/2022), sejumlah pasien dengan penyakit berat menerima perawatan kesehatan
di Rumah Sakit (RS) Menteng Mitra Afia yang difasilitasi ACT dan LSI DDSM.
"Pasien-pasien tersebut menderita
berbagai jenis penyakit, di antaranya tuberkulosis tulang belakang, dan
meningitis atau radang selaput otak. Penyakit ini cukup berbahaya karena jika
tidak segera ditangani, berpotensi memengaruhi organ tubuh lainnya.
Alhamdulillah, begitu kita jemput dengan ambulans milik kami, para pasien
langsung mendapat perawatan dari tim medis RS MMA," ujar Dokter Alifa.
Sementara itu, Direktur Utama RS MMA Dokter
Ihsan Satria mengatakan, keterlibatan RS MMA dalam kolaborasi HMS-ACT dan LSI
DDSM adalah agar masyarakat bisa mendapat layanan kesehatan tanpa batas,
meskipun sakit yang mereka derita tergolong penyakit berat.
"Aksi ini menjadi perwujudan cita-cita
utama dari RS MMA yang bertekad memberikan layanan kesehatan untuk masyarakat
dari berbagai kalangan. Termasuk mereka yang berasal dari keluarga
prasejahtera," ujar Dokter Ihsan.
Ditemui terpisah, salah satu pasien yang
menerima layanan ini, Ika Amelia Sandi mengatakan, dirinya amat terbantu dengan
program bantuan medis dari HMS-LSI DDSM. Ika mengungkapkan, penyakit
tuberkulosis tulang belakang yang telah dideritanya sejak 2018, telah menguras
semua tabungan yang dimilikinya untuk biaya perawatan kesehatan.
"Saya sudah enggak punya suami yang
menafkahi, jadi untuk biaya perawatan kesehatan sebelumnya, itu dibantu ayah
saya yang sehari-hari jualan asesoris keliling di Banten. Kalau ada uang
berobat, kalau enggak ada, sakitnya ditahan saja. Uang hasil jualan ayah juga
enggak sepenuhnya untuk saya berobat, tapi juga buat keperluan sehari-hari dua
anak saya," ujar Ika.
Penyakit yang diderita Ika juga membuat wanita berusia 29 tahun tersebut tidak bisa berjalan. Ini membuat dirinya kesulitan bekerja untuk mencari biaya tambahan dirinya berobat. "Sebenarnya pengin kerja, tapi kaki sudah enggak bisa digerakkan," kata Ika.
Cara mendapatkan layanan medis
Masih banyak masyarakat prasejahtera
seperti Ika yang menderita penyakit yang cukup berat, namun kesulitan mendapat
layanan kesehatan yang komprehensif akibat kesulitan ekonomi. Bagi warga
Jabodetabek yang ingin mendapat layanan ini, bisa menghubungi HMS-ACT di nomor
0812 9536 2056. Selain itu, masyarakat juga bisa datang ke kantor cabang ACT
yang berada di berbagai di wilayah Jabodetabek untuk mengajukan layanan ini.
Nantinya, data pengajuan akan diverifikasi oleh tim HMS.[]