
ACTNews, GAZA – Aksi Cepat Tanggap di Gaza terus
berupaya untuk memberikan bantuan medis ke rumah sakit yang berada di Gaza. Dengan
bertambahnya korban luka yang hingga Sabtu (1/5/2021) mencapai 1.000 orang, perlengkapan
medis di rumah sakit dikhawatirkan tak cukup untuk digunakan oleh banyaknya
korban.
Untuk itu ACT berupaya membantu rumah sakit dan petugas medis dengan mengirimkan kasur medis, alat bedah sekali pakai, serta obat-obatan pada Sabtu (15/5/2021). "Alhamdulillah, bantuan ini sudah diterima Rumah Sakit Al Shifa Gaza. Semoga bisa digunakan oleh pihak rumah sakit untuk menampung banyaknya korban luka. Hal ini mengingat persediaan kasur medis kemungkinan telah penuh dipakai oleh korban yang terus berdatangan," ujar Said Mukaffiy dari tim Global Humanity Response ACT.
Korban yang dibawa ke rumah sakit hampir seluruhnya mengalami luka pada tubuh. Dalam banyak kasus yang parah, mereka bisa menjalani operasi sebagai penanganan lanjutan untuk bisa sembuh. Alat bedah sangat diperlukan oleh petugas medis untuk melakukan operasi ringan atau besar. Namun, seiring bertambahnya korban, pasokan alat bedah juga mengalami penurunan jumlah stok.
Oleh karenanya, alat bedah sekali pakai yang disalurkan diharapkan bisa menunjang petugas medis dalam melakukan pelayanan
medis yang cepat dan dengan alat yang memadai. "Begitu pula dengan oba-obatan yang kami kirimkan. Semoga bisa membantu masa penyembuhan danm pemulihan pasien'" imbu Said.
Sementara pada Ahad (16/5/2021), tim medis ACT memberikan bantuan medis ke sekolah yang menjadi tempat pengungsian sementara warga di Jalur Gaza. Mereka yang terluka parah dan membutuhkan penanganan medis lebih lanjut, dibawa ke rumah sakit.
"Tim medis kami terus ikut membantu mengevakuasi korban dan juga memberikan pertolongan pertama hingga mengantar korban ke rumah sakit di Jalur Gaza," terang Said.
Bantuan Medis ACT untuk rumah sakit yang berada di Gaza. (ACTNews)
Saat ini, serangan udara Israel masih terus menggempur berbagai lokasi di Gaza. Serangan roket telah mengenai rumah warga sipil, sekolah, perkantoran, dan jalan-jalan menuju rumah sakit.
Hingga hari keenam serangan ini, jumlah korban jiwa terus
bertambah. Data yang terhimpun oleh tim ACT di lapangan mencatat, 140 warga Palestina meninggal dunia,
termasuk di dalamnya 39 anak-anak, 22 perempuan. Sementara 1.000 orang mengalami
luka-luka sebagai akibat dari masih berlangsungnya serangan udara Israel di
Gaza. []