
ACTNews, SRAGEN – Kemarau
masih berlangsung di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah hingga kini. Lahan
pertanian serta sungai-sungai mengering, membuat ketersediaan air bersih bagi
pertanian, ternak hingga masyarakat berkurang. Akibatnya, warga terpaksa
mengeluarkan uang untuk membeli air bersih, harganya pun bisa mencapai ratusan
ribu rupiah per tangkinya.
Untuk
mengurangi dampak kemarau serta terganggunya perekonomian warga, Aksi Cepat
Tanggap (ACT) Solo mendistribusikan air bersih gratis bagi warga terdampak
kekeringan. Ahad (8/9) kemarin, warga di Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang,
Sragen mendapatkan kiriman 8 ribu liter air.
Koordinator Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Sragen Bahar Muzaid Kautsar mengatakan, sejak Juli lalu sumur-sumur warga mulai mengering. Keringnya sumur warga ini akibat kemarau panjang yang terjadi sejak sebelum Ramadan. “Dari sebelum Ramadan sudah jarang turun hujan. Bahkan setelah puasa lalu sudah tak turun hujan sama sekali sampai hari ini,” ungkap Bahar, Ahad (8/9).
Untuk
memenuhi kebutuhan air sehari-hari, warga di Desa Ngargosari harus rela membeli
air. Satu tangkinya dibanderol dengan harga Rp 85-100 ribu, bahkan lebih.
Harga ini sangat berpengaruh pada perekonomian warga. Terlebih, warga yang
sebagian besar bekerja sebagai petani, pada kemarau ini tak memanen hasil
akibat kemarau.
Ardiyan
dari Tim Program ACT Solo mengatakan, sejak Agustus lalu, ACT Solo rutin mendistribusikan
air bersih menggunakan Humanity Water Tank ke berbagai lokasi terdampak
kekeringan. Di pekan pertama September ini saja, sebanyak 80 ribu liter air
telah didistribusikan. “Distribusi air bersih ini akan terus berlangsung
hingga akhir masa kemarau,” ungkapnya.
ACT
Solo sendiri mendistribusikan air ke wilayah Solo Raya yang meliputi beberapa
kabupaten di sekitarnya. Pendistribusian air bersih ini dilakukan guna
mengurangi beban masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air. Bekerja sama dengan
berbagai pihak, ACT melakukan Gerakan Nasional Indonesia Dermawan, yang salah satunya
untuk mengatasi masalah kekeringan.
Tak
hanya mendistribusikan air bersih menggunakan Humanity Water Tank. Untuk
mengatasi masalah kekeringan dalam jangka panjang, ACT juga membangun sumur
wakaf di beberapa daerah. Di bulan Agustus-September ini, beberapa titik sumur
wakaf sedang dibangun di wilayah Sragen dan kota-kota lainnya. []