
ACTNews, SEMARANG – Proposal perdamaian sepihak The Deal of The Century menimbulkan penolakan di wilayah Palestina. Perjanjian
yang sama sekali tidak melibatkan peran serta Palestina tersebut dinilai merugikan masyarakat Palestina.
Berbagai penolakan atas proposal perdamaian itu datang dari berbagai pihak, salah satunya Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas. Pihaknya menyayangkan kesepakatan The Deal of The Century karena akan sangat menyakiti hati rakyat Palestina. Forum Masyarakat Semarang (FMS) mendukung langkah MUI dengan mengimbau pemerintah Indonesia untuk terus menyuarakan keadilan. Dukungan ini diwujudkan dalam aksi damai bela Palestina pada Jumat (7/2) di Semarang.
Giyanto
dari perwakilan FMS menyerukan kepada publik untuk selalu membersamai perjuangan Palestina. “Saat bicara mengenai
perjanjian tersebut dan konflik di Palestina, maka Indonesia harus secara
konsisten berpegang teguh pada amanah konstitusi. Prinsip ‘solusi dua negara/two-state solution’ yang menghormati hukum internasional dan parameter yang disepakati
secara internasional, harus dipegang teguh sebagai solusi dalam penyelesaian
masalah di Palestina,” papar Giyanto.
Aksi damai yang dihadiri sekitar 80 orang itu berjalan dengan tertib. Massa berkumpul untuk menyuarakan orasi kebangsaan tepat di depan Kantor
Gubernur Jawa Tengah, Semarang. Berbagai elemen masyarakat
seperti Polrestabes Kota Semarang, Kodim 0733, Kammi, Insani, UKKI, MRI, Ikadi,
Formis, dan ACT
hadir dalam aksi ini.
Sri
Suroto selaku Kepala Regional ACT Jawa
Tengah mengatakan, Palestina tidak
pernah berjuang sendiri. Rakyat Indonesia akan terus mendukung mereka mendapatkan hak-hak
penduduk Palestina. “Mari kuatkan persaudaraan,
selama kita masih sepakat untuk menghapuskan segela bentuk penjajahan di atas muka bumi, maka selama itu kita akan terus membantu
perjuangan Palestina hingga merdeka,” terang Suroto.
Perlu diketahui, konflik kemanusiaan yang terjadi di Palestina masih terus terjadi. ACT sendiri selain menggelar aksi bela Palestina di Indonesia, juga secara rutin mengirimkan bantuan, baik itu pangan, bahan bakar hingga air.[]