ACTNews, HAMDAN –
Sejak 2015, konflik kemanusiaan yang mendera Yaman semakin meningkat. Dampaknya
pun cukup parah dirasakan penduduk. Hingga sekarang, selama lima tahun, puluhan
ribu nyawa melayang, kebanyakan merupakan penduduk sipil. Di samping itu,
jutaan anak juga terancam kelaparan.
Badan
PBB yang mengurusi anak-anak (UNICEF) menyebut, ada dua juta anak Yaman tidak
pernah mengenyam pendidikan, padahal mereka sedang di usia sekolah. Selain itu,
lima juta anak-anak berhenti sekolah akibat konflik yang terjadi.
Dilansir
dari Kompas.id, hampir 1,2 juta anak
di Yaman terserang kolera, difteri, ataupun demam berdarah yang mewabah selama
tiga tahun terakhir. Yaman, menurut PBB, juga disebut sebagai negara termiskin
di dunia Arab serta negara dengan krisis kemanusiaan terbesar di dunia. Ada dua
pertiga atau 24 juta orang di negara itu yang membutuhkan bantuan kemanusiaan,
yang 12 juta di antaranya merupakan anak-anak.
Krisis
yang mendera Yaman saat ini pun semakin diperparah dengan adanya wabah
Covid-19. Fasilitas kesehatan di negara itu tak sepenuhnya mampu menghadapi
pandemi ini. Sebelum adanya Covid-19 pun, memang kondisi fasilitas kesehatan di
Yaman sudah kacau. Akhir Mei lalu PBB mendesak untuk sesegera mungkin membantu
negara tersebut agar tak memperburuk situasi di sana.
Bantuan untuk perempuan dan anak
Sejak beberapa tahun lalu, Aksi
Cepat Tanggap (ACT) secara reguler mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi
penduduk Yaman yang menjadi korban konflik kemanusiaan. Yang terbaru, pada
14-18 Juni lalu, paket pangan ACT distribusikan bagi perempuan yang menjadi
tulang punggung keluarga, keluarga prasejahtera, serta keluarga dengan anak yang
mengalami gizi buruk.
Paket pangan ini didistribusikan di
wilayah Hamdan. Ada 50 keluarga yang mendapatkan paket pangan ini dengan
harapan bisa untuk memenuhi kebutuhan pangannya dalam beberapa hari ke depan. “Bantuan
ini juga ditujukan bagi keluarga yang memiliki anak dengan kekurangan gizi,
karena selama konflik terjadi, anak-anak lah yang paling terdampak,” ungkap
Said Mukkafiy dari tim Global Humanity Response - ACT, Kamis (2/7).
Sebelumnya, ACT juga mengirimkan paket khusus untuk anak-anak. Tepatnya pada Idulfitri lalu, paket ini didistribusikan ke 812 anak yang ada di beberapa titik di Yaman sebagai hadiah Lebaran.[]