
ACTNews, LEBAK - Banjir dan longsor yang menerjang Kabupaten Lebak pada Jumat (6/12) lalu berdampak pada tiga kampung di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber. Tiga kampung tersebut antara lain Kampung Ciusul, Kampung Bojong Mangu, dan Kampung Citorek, yang sempat terisolir akibat banjir dan longsor.
Ahad (8/12), Aksi Cepat Tanggap mendistribusikan bantuan logistik ke warga terdampak di tiga kampung itu. “Kami mendistribusikan bantuan logistik kepada sebanyak 30 kepala keluarga di ketiga kampung yang sekarang terisolir akibat banjir. Bantuannya antara lain selimut, matras, perlengkapan home care, pakaian layak pakai, serta makanan instan,” kata Sukma dari Tim Program ACT Banten.
Sementara warga saat ini sangat membtuhkan bantuan berupa makanan instan, selimut, kebutuhan rumah lainnya serta sejumlah alat-alat seperti cangkul, pengki dan alat-alat kebersihan. Hingga kini, akses menuju kampung mereka terputus, sehingga masih mengharapkan bantuan datang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Warga bergotong-royong membersihkan jalan sebisa mereka dengan alat yang mereka miliki. (ACTNews)
“Kebanyakan
dari mereka memang tidak terdampak langsung dari banjir dan mereka tetap di rumah
sekarang karena jauh dari lokasi bencana. Hanya saja, banyak akses yang
terhalang oleh longsoran, sehingga masih menunggu pembersihan yang dapat
dilakukan oleh alat berat dari pemerintah,” jelas Sukma.
Data
dari Tim ACT di 9 dari keluarga yang mendapatkan
bantuan tidak bisa tinggal di rumah mereka karena rusak diterjang banjir dan longsor. Mereka kini harus mengungsi di rumah kerabat
terdekat mereka.
Warga
berterima kasih dengan hadirnya bantuan dari ACT. Ompreng salah satunya. Menurut
penambang yang selamat dari banjir ini, bencana yang menerjang Desa Citorek
Kidul bukanlah yang mengancam jiwa warganya, tetapi justru penghidupan mereka.
“Bencana ini tidak mengakibatkan korban jiwa, namun sumber penghasilan kami. Sandang pangan
kami di Desa Citorek Kidul ini hancur. Lumbung padi, sawahnya, ladangnya,
perkebunannya, pencaharian-pencaharian kami yang hilang,” ujar Ompreng.
Dilansir
dari Kompas, banjir menerjang Lebak setelah hujan dengan intensitas tinggi
mengguyur pada Jumat (6/12) sore lalu. Akibatnya, dua aliran sungai, yakni
Sungai Sungai Cisantayan di Kecamatan Cibeber dan Cimandur di Kecamatan Bayah,
meluap. Ketinggian dari banjir ini bervariasi, mulai dari 30 cm hingga setinggi
pinggang orang dewasa.
Banjir menyebabkan beberapa jembatan putus. Beberapa di antaranya jembatan yang menghubungkan Cipulus dan Ciusul, Jembatan Cikidang di Cisungsang, dan jembatan gantung yang menghubungkan Curug Bandung dan Pasir Gombong Bayah. Selain itu, tercatat juga 12 titik mengalami longsor setelah hujan lebat melanda Kecamatan Cibeber. []