
ACTNews, BINTAN – Kesulitan
ekonomi menjadi salah satu dampak yang harus dihadapi masyarakat akibat
pandemi. Pergerakan yang terbatas jadi sandungan, terutama bagi para pejuang
nafkah harian. Jumlah pembeli pun ikut merosot, sehingga memengaruhi pemasukan
serta permodalan.
Berangkat dari
keadaan ini, Global Wakaf-ACT Tanjungpinang menelusur hingga ke Pulau Buton,
tepatnya di Desa Air Glubi, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan pada
Sabtu (2/10/2021) lalu. “Di desa yang sebagiannya belum teraliri listrik ini,
banyak tinggal para nelayan serta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Maka perjalanan kita kali ini adalah untuk bersilaturahmi dan memberi bantuan
kepada mereka,” ujar sebagai Kepala Cabang ACT Tanjungpinang.
Tim juga sempat
datang ke dua lokasi lainnya yakni di Kampung Wacopek, Kelurahan Gunung
Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, dan Kampung Banjar, Kelurahan Gunung Kijang,
Kecamatan Gunung Kijang. Terhitung ada 10 orang penerima manfaat yang menerima bantuan
melalui program Wakaf UMKM pada hari itu.
Seperti Sri
Hastuti salah satunya. Ia mempunyai usaha warung kecil dan berjualan gorengan di
teras rumah. Beberapa hari belakangan
warung itu tidak berjualan karena Sri tidak mempunyai modal lagi.
Karenanya, Sri senang dengan kehadiran program Wakaf UMKM ini. “Terima kasih
sudah memberikan kami jalan untuk kembali membuka usaha. Biar bisa bayar
sekolah anak meski keuntungan yang di dapat sedikit,” ungkapnya.
Selain
memberikan modal usaha, Tim Global Wakaf-ACT akan melakukan pendampingan dan
bimbingan usaha kepada penerima manfaat, sehingga mereka dapat mengelola
usahanya dengan lebih baik lagi. “Semoga bantuan ini bisa membantu dan
menyemangati UMKM untuk tetap berjuang dan bertahan di masa-masa sulit ini,” ungkap
Ilham. []