
ACTNews, HAMDAN – Para ibu di Yaman yang harus menjadi tulang punggung
keluarga masih terus berjuang. Tiada hari tanpa usaha untuk tetap bertahan
hidup. Tidak jarang memang, para ibu dari anak-anak yatim itu harus
menggantungkan hidup dari bantuan kemanusiaan.
Menyadari dampak luas perang di Yaman, Aksi Cepat
Tanggap konsisten mengajak dermawan Indonesia untuk mendukung kehidupan di
Yaman. Awal tahun ini, paket pangan untuk para penyintas dan pengungsi kembali didistribusikan.
Andi Noor Faradiba dari tim Global Humanity Response (GHR) - ACT melaporkan, pemberian bantuan pangan untuk periode 2020 ini sudah berjalan sejak Desember lalu. Setiap bulannya, sekitar 90 keluarga di Kota Ablas, Distrik Hamdan menerima bantuan paket pangan. Mereka adalah pengungsi internal yang harus berpindah dari wilayah asal mereka untuk mencari hidup yang lebih aman.
“Ketahanan pangan mereka terancam. Tidak ada kesempatan
kerja di wilayah tinggal mereka yang baru membuat para pengungsi sepenuhnya bergantung
pada bantuan kemanusiaan. Insyaallah, pada semester pertama ini bantuan pangan ini akan terus didistribusikan dengan target penerima manfaat sekitar 600 jiwa,” terang Faradiba, Rabu (22/1). Perang menghancurkan
dan melumpuhkan ekonomi yang berkelanjutan,
Hingga Mei nanti, total 10 ton paket pangan akan didistribusikan. Bahan makanan
tersebut terdiri dari tepung terigu, minyak sayur, gula, kacang-kacangan, dan
garam.
“Program ini menargetkan sejumlah keluarga yang terpinggirkan secara sosial maupun ekonomi yang amat sangat membutuhkan makanan pokok. Mayoritas keluarga sasaran adalah keluarga miskin paling miskin yang memiliki anak yang menderita kekurangan gizi akut,” terang Faradiba.
Selain paket pangan, Aksi Cepat Tanggap juga melangsungkan program pendukung kesehatan secara berkala. Pemeriksaan kesehatan dan makanan bergizi pun diberikan kepada anak-anak dan ibu menyusui di Yaman.[]