
ACTNews, TASIKMALAYA – Tahun 2004,
Pesantren Hidayatul Ihsan di Cipertani,
Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya berdiri. Tempat pendidikan Islam ini hadir
dari swadaya masyarakat dan tekad dakwah yang tinggi menjadi modal. Didukung enam
orang tenaga pengajar, pesantren ini menampung puluhan anak yang terus
bertambah setiap tahunnya, dan kini jumlah santri mencapai 84 orang.
Di
tengah berkembangnya santri, pesantren memiliki berbagai kekurang fasilitas.
Khususnya tempat tinggal santri. Pesantren pun tak memaksakan untuk biaya
pendidikan, karena 80 persen santri datang dari keluarga prasejahtera. Walau di
tengah keterbatasan, pesantren tetap memberikan yang terbaik untuk santri.
Mendukung
keberlangsungan pendidikan di Pesantren Hidayatul Ihsan, pertengahan September, Aksi Cepat Tanggap (ACT)
menghadirkan bantuan berupa ratusan kilogram Beras Wakaf untuk santri. Ustaz Kusnaedi,
Pengasuh Pesantren Hidayatul Ihsan, menyambut baik hadirnya
bantuan ini. “Insyaallah seluruh santri akan merasakan Beras Wakaf ini. Kami
ucapkan terima kasih untuk seluruh dermawan,” katanya.
Di Tasikmalaya, selain Pesantren Hidayatul Ihsan, Beras Wakaf produk terbaik dari petani binaan Global Wakaf-ACT juga hadir untuk pesantren lain. Khususnya, pesantren dengan santri prasejahtera serta minim fasilitas. “Program ini merupakan ikhtiar ACT bersama Sahabat Dermawan mendampingi pesantren-pesantren. Ke depannya, aksi serupa akan terus meluas,” ungkap Fauzi Ridwan dari tim Program ACT Tasikmalaya.[]