
ACTNews, SEMARANG – Program Beras untuk Santri
Indonesia (BERISI) hadir kembali mengukir senyum gembira adik-adik santri di
berbagai pondok pesantren di Jawa Tengah. Salah satu implementasi pendistribusian
beras dilakukan di Pondok Pesantren Daarul ‘Ilmy yang berada di Dukuh Kongkong
RT 02 RW 03 Kelurahan Wonoplumbon, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Rabu (16/9).
Aksi Cepat
Tanggap (ACT) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Jawa Tengah
menyalurkan 275 kilogram Beras Wakaf yang dikemas dalam 55 pak terbungkus rapi.
Melalui program ini, Giyanto selaku Kepala Cabang ACT Jawa Tengah berharap para
santri dapat terus semangat menuntut ilmu tanpa perlu mencemaskan apa yang akan
dimakan ketika waktu santap telah tiba.
“Alhamdulillah
semangat mendukung para santri terus kita ikhtiarkan dengan berbagai bantuan.
Selain Beras Wakaf ACT Jateng juga tengah menyiapkan Sumur Wakaf untuk kompleks
pesantren, sekolah, madrasah, dan tempat pendidikan formal lainnya,” ungkap Giyanto.
Serah terima Beras Wakaf kepada para santri. (ACTNews)
Joko Siswanto
selaku pengurus pondok pesantren menuturkan sudah ada 50 anak yang menuntut
ilmu di Pesantren Daarul ‘Ilmi. Di pondok selain akademik yang menjadi andalan,
para santri juga dibekali akhlak, cara bermasyarakat yang baik, serta menjadi
santri yang bisa diterima masyarakat.
Joko Siswanto
mengucapkan terima kasihnya kepada pihak-pihak yang telah mengantarkan amanah
ini kepada para santri. “Matur suwun
atas bantuanipun,” katanya. Dalam
kesempatan yang sama juga, Habib Muhammad Bin Farid Al-Mutohhar selaku pengasuh
di Pondok Pesantren Daarul ‘Ilmy mengajakan masyarakat, khusususnya umat muslim, untuk rajin bersedekah. Terlebih sedekah jariyah atau
wakaf karena pahalanya yang mengalir terus-menerus.
“Mendermakan
harta ada yang sifatnya terus mengalir. Salah satunya adalah sedekah jariyah. Banyak
ulama mengkaji salah satu instrumen sedekah jariyah adalah wakaf. Maka jika
sudah di wakafkan, harta kita menjadi milik Allah sepenuhnya,” ungkap Habib
Muhammad.
Melalui dana wakaf, Global Wakaf berharap dan terus berikhtiar menjadikan instrumen Wakaf sebagai gerakan sosial yang masif. “Sehingga kedepan nanti kita mampu membangkitkan perekonomian umat. Seperti contohnya pembebasan lahan pesantren menggunakan dana wakaf, pemanfaatan lumbung pertanian berbasis wakaf, lumbung ternak wakaf dan varian program berbasis pemberdayaan dengan dana wakaf. Untuk itu kami mengajak para dermawan terlibat dalam ikhtiar ini lewat laman Indonesia Dermawan atau melalui BNI Syariah di nomor 101 0000 998,” lanjut Giyanto. []