
ACTNews, BANDA ACEH – Global
Wakaf Corporation-ACT pada Sabtu (19/6/2021) meluncurkan Aceh Waqf
Corporation di Ballroom Hermes Hotel Banda Aceh. Dalam kegiatan tersebut turut
hadir Presiden Global Islamic Philanthropy Ahyudin, Presiden Global Wakaf Corporation Gunawan, Kepala Regional
ACT Sumatra Bagian Utara Husaini Ismail, Ketua Badan Baitul Mal Aceh Profesor Nazaruddin A. Wahid, Wakif Kebun Kurma sekaligus Pendiri Islamic City Barbate Mahdi
Muhammad, serta Direktur Dana dan
Jasa Bank Aceh Syariah Amal Hasan.
Dalam sambutannya, Ahyudin mengatakan, Aceh Waqf
Corporation lahir karena wakaf merupakan hal
yang sangat penting bagi keumatan. Wakaf juga titik pengubah peradaban.
“Karena kemiskinan merupakan
permasalahan yang jauh lebih
kompleks dan luar biasa. Dan apa modal paling luar biasa untuk mengentaskan kemiskinan
ini? Itu adalah wakaf,” ungkap Ahyudin.
Lebih lanjut,
Ahyudin mengatakan, dengan hadirnya Aceh Waqf Corporation juga terbentuk Kawasan Wakaf Terpadu (KWT)
Aceh. Di situ ada zona pendidikan, ada zona kesehatan, zona sosial, ada
masjid yang besar, sehingga manfaatnya terasa dan itu berada di satu kawasan.
Terbentuknya KWT, akan menghubungkan kelebihan-kelebihan wakaf, dan setelah
itu mendistribusikan kepada yang membutuhkan. Dengan bermodalkan wakaf produktif, permasalahan kemiskinan akan
menemukan solusinya, hadirnya produk wakaf ini pun menjadi medium edukasi bagi
masyarakat akan hebatnya wakaf. Saat ini, salah satu wakaf produktif yang sudah
ada ialah Lumbung Ternak Wakaf di Barbate, Desa Ie Suum, Aceh
Besar, dan di daerah Aceh Jaya.
“Global Wakaf
Corporation sendiri membawahi perusahaan dan memiliki visi menjadi lembaga
filantropi Islam internasional berbasis sistem pengelolaan wakaf yang profesional
sehingga dapat mewujudkan peradaban yang lebih baik. Saat ini, mulai dari Aceh, kami gaungkan Aceh Waqf Corporation yang berfokus pada isu pangan. Sehingga
masyarakat dari sisi kebutuhan pangan, dapat terpenuhi dari pengelolaan wakaf. Saat ini kami ada pewakif
dari sektor pangan, Pak Hariyadi, yang
sudah mewakafkan lahan beliau untuk Wakaf Sawah Produktif, dan juga
laboratorium penelitiannya. Beliau juga mewakafkan bibit padi terbaik yang inilah nantinya kita maksimalkan
di Aceh,“ tutur Gunawan, Presiden Global Wakaf Corporation.
Saat ini, melalui Global Wakaf-ACT, di Aceh telah ada
aset wakaf, selain LTW, juga kebun kurma di Kawasan Barbate, Ie Suum, Aceh
Besar. Ada juga lahan serai wangi di Aceh Jaya. Serta rumah wakaf yang kini
difungsikan sebagai rumah tahfiz di daerah Jeulingke, Banda Aceh. Seluruh aset
wakaf ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian umat berbasis wakaf.
Dalam acara ini juga dilakukan seremoni penandatanganan
peluncuran Aceh Waqf Corporation oleh
Presiden GIP Ahyudin, Presiden
Global Wakaf Corporation Gunawan, Kepala Regional ACT Sumbagut Husaini
Ismail, Ketua Badan Baitul Mal Aceh Profesor Nazaruddin
A. Wahid, Wakif Kebun Kurma dan Pendiri Islamic City Barbate Syukri Syafii dan Mahdi
Muhammad, Direktur Dana dan Jasa Bank Aceh Syariah Amal Hasan.
Dalam acara ini juga turut hadir pewakif
yang berada di Aceh, Ikatan Saudagar Muslim
se-Indonesia (ISMI) Aceh, dan mitra ACT Aceh lainnya yang juga
mendukung peluncuran Aceh Waqf Corporation.[]