
ACTNews, MEDAN – Masih
dalam suasana Iduladha di hari tasyrik ketiga, namun kapal nelayan sudah
terlihat bolak-balik di sekitar perairan Kampung Nelayan Seberang, Kelurahan
Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Sebagian lagi berseliweran
sebagai transportasi. Membawa penumpang dari Pelabuhan Belawan ataupun dari kampung
ke kampung.
Seperti namanya, Kampung Nelayan Seberang
mayoritas diisi oleh para pencari hasil laut. Hampir setiap hari mereka pergi
melaut karena menurut Jumhari (62) selaku Kepala Lingkungan 12 Kampung Nelayan
Seberang, hasil laut memang tidak menentu.
“Kalau dibilang kurang ya, memang (ada)
sedikit-sedikitlah. Kapal nelayan ini kan tidak pasti juga dapatnya. Hari ini
tidak ada, besok banyak, besoknya tidak ada lagi, misalnya. Kalau tiap hari
bisa ada terus, ya enaklah (banyak),” ujar Jumhari.
Menurut Jumhari ada lebih dari 600 kepala keluarga
yang menghuni Kampung Nelayan Seberang, salah satunya adalah Amat (44), nelayan
pencari kerang dan kepiting. Dia memperkirakan, dalam satu bulan bisa
mendapatkan keuntungan Rp 1,5 juta.
Kapal-kapal yang sedang bersandar di pinggiran Kampung Nelayan Seberang saat sore hari. (ACTNews/Reza Mardhani)
“Biasanya saya mencari kerang dan kepiting dari
pagi, kemudian sore baru pulang lagi ke rumah. Kalau dari perasaan saya, entah
kenapa beberapa tahun belakangan ini memang rasanya semakin sulit saja
mendapatkan hasil laut,” ujar Amat.
Dengan segala kondisi yang dialaminya, Amat
berharap memang ada uluran tangan dari para dermawan untuk para nelayan di
Kampung Nelayan Seberang. “Ya, kalau ada bantuan alhamdulillah, bantuan apapun
kami terima,” kata Amat.
Kebetulan pada Iduladha tahun ini mereka
mendapatkan bantuan berupa hewan kurban dari para dermawan, meskipun kata
Jumhari jumlahnya agak berkurang dari yang ada tahun kemarin. “Kalau
hewan-hewan kurban, ada beberapa yang kita potong tahun ini. Walaupun jumlahnya
tidak sebanyak tahun kemarin. Mungkin karena lagi ada covid-covid itu kali ya,
jadi ekonomi agak sulit,” tuturnya seraya tertawa.
Untuk menambah sukacita kurban mereka tahun
ini, Global Qurban – Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyebrangkan paket-paket daging
yang telah dicacah dari daratan Kota Medan, menuju Kampung Nelayan Seberang. Jumhari
pun mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan Global Qurban –
ACT kepada warga di Kampung Nelayan Seberang. Ke depannya, ia berharap silaturahmi
ini dapat terus terjalin.
“Alhamdulillah, kami mengucapkan terima kasih
karena masih ada saudara-saudara kami yang masih memerhatikan kami yang ada di
sini. Bersyukur sekali kami dapat bantuan kami seperti ini. Walaupun kita jauh,
tersambunglah (silaturahmi) kita dengan saudara-saudara kami,” kata Jumhari.
Sakti Wibowo dari Tim Program ACT Sumatra Utara mengatakan, bantuan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat Kampung Nelayan Seberang. Ia pun berharap para dermawan dapat terus menunjukkan kepedulian mereka.
“Amanah ini merupakan wujud kepedulian dan
untuk menyambung tali persaudaraan kita dengan para nelayan, setelah pada bulan
Januari lalu juga kita sempat mendistribusikan 1,5 ton bantuan beras di sini. Bantuan
pangan memang menjadi salah satu bantuan yang dapat meringankan para nelayan di
tengah kesulitan mereka, karena dengan bantuan ini dapat meminimalisir juga
pengeluaran mereka sehari-hari. Oleh karenanya, kami berharap, peranan para
dermawan dapat terus datang menyapa kampung nelayan ini,” jelas Sakti. []