
ACTNews, COX’S BAZAR –
Sepuluh hari terakhir Ramadan 1443 Hijriah, ketersediaan pangan pengungsi
Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh terus diperhatikan para dermawan. Ratusan
paket pangan diantarkan langsung kepada mereka yang sudah bertahun-tahun tinggal
di pengungsian tersebut.
Para pengungsi Rohingya pun dikumpulkan di Kamp Nomor 2 di
Katupalong. Satu per satu paket bantuan pangan pun diberikan. Peket tersebut
terdiri dari beras, minyak goreng, tepung terigu, bumbu dapur, kentang, gula
pasir, dan daging kaleng. Setidaknya 930 pengungsi Rohingya menjadi penerima
manfaat dalam aksi ini.
Firdaus Guritno tim Global Humanity Network dari Aksi Cepat Tanggap (GHN-ACT) mengatakan, pembagian paket pangan untuk pengungsi Rohingya terus diikhtiarkan pada Ramadan, terutama menjelang hari raya Idulfitri. Menurut Firdaus, pembagian paket pangan ini sebagai ikhtiar meredam krisis pangan yang menimpa etnis Rohingya.
“Rohingya di Cox’s Bazar hidup dalam kemiskinan yang parah.
Tidak ada sumber penghasilan membuat mereka kesulitan mendapatkan makanan. Maka
dari itu, Aksi Cepat Tanggap terus berikhtiar memenuhi kebutuhan mereka paling
dasar, yaitu pangan. Insyaallah, mereka bisa sahur dan berbuka dengan pangan
yang telah kami berikan ini,” terang Firdaus, Jumat (22/4/2022).
Pada Ramadan ini, selain permasalahan pangan, para pengungsi
Rohingya juga menghadapi berbagai permasalahan lain, di antaranya yaitu masalah
kebersihan dan keamanan. Tinggal di kamp pengungsian yang padat, membuat kesehatan
para pengungsi cukup memprihatinkan. Belum lagi sarana sanitasi di sana dikenal
cukup buruk, membuat kebersihan di antara pengungsi sulit terjaga.
Sementara di sektor keamanan, Firdaus menjelaskan bahwa saat
ini para pengungsi dilanda ketakutan sebab tindakan kriminalitas yang dilakukan
oleh oknum kriminal di Cox’s Bazar meningkat beberapa waktu terakhir. Banyak anak
pengungsi yang menjadi korban penculikan dan kekerasan. []