
ACTNews, HAMDAN – Pendidikan kesehatan bagi orang tua di Yaman dinilai amat penting. Hal itu disampaikan Andi Noor Faradiba dari tim Global Humanity Response – Aksi Cepat Tanggap, Kamis (18/2). Oleh karena itu, layanan kesehatan reguler di Yaman kali ini turut menghadirkan penyuluhan gizi untuk para orang tua, utamanya yang memiliki anak yang menderita malnutrisi.
“Dibutuhkan upaya edukasi kesehatan untuk keluarga
agar anak-anak mereka terhindar dari malnutrisi. Banyak kasus anak lahir
cacat, keguguran, prematur, dan ibu yang meninggal ketika melahirkan karena
kurangnya awareness calon ibu dalam
merawat kesahatan diri dan janinnya” kata
Faradiba.
Pada layanan kesehatan tersebut, ACT turut memberikan vitamin dan makanan penambah gizi. Hal ini diharapkan menjadi edukasi orang tua dalam memilih makanan yang baik bagi anak-anak mereka.
Layanan kesehatan ACT dilakukan di Unit Kesehatan Qa’a Al-Earah dan Unit Kesehatan Ablas, Distrik Hamadan, Kegubernuran Sanaa, awal Januari lalu. Lebih dari 5.000 balita mendapatkan pelayanan kesehatan yang didukung Kitabisa, Indonesia Dermawan, dan rumah makan Super Sambal.
Faradiba mengatakan, layanan kesehatan adalah bentuk
kepedulian kepada ibu hamil dan menyusui serta anak-anak mengingat minimnya
tenaga medis di Sanaa. Masyarakat Sanaa, khususnya anak-anak serta ibu hamil dan
menyusuimenderita akibat konflik berkepanjangan dan anjloknya keadaan ekonomi mereka.
Kekurangan gizi menjadi faktor penghambat tumbuh kembang anak-anak di Yaman. Pemeriksaan
itu diperuntukkan bagi anak-anak dan ibu hamil dan menyusui.
Mitra ACT di Yaman Abu Haidar mengkonfirmasi, kegiatan layanan kesehatan ACT amat dinanti masyarakat di Distrik Hamadan. Kekurangan obat-obatan dan tenaga medis menjadi kendala yang hingga kini belum dapat tertangani di Yaman.
“Kekurangan obat terjadi untuk semua penyakit di wilayah Ablas ini. Sebab wilayah ini merupakan lokasi berkumpulnya para pengungsi internal dan wilayah yang berada di tengah yang menghubungkan Kegubernuran Sanaa dan Kegubernuran Amran,” kata Haidar.[]