ACTNews, DEPOK – Sejak suami Ernawati (46) berpulang pada tahun 2008, ia
mesti kuat berjuang sendiri bersama anak semata wayangnya. Sempat berada di
Semarang selama beberapa waktu, ia kini tinggal di Depok, tepatnya di Kecamatan
Pancoran Mas, Kota Depok, bersama ibu mertua dan anaknya.
“Segala keputusan saya ambil sendiri. Kita
enggak bisa ngeluh, apalagi saya enggak punya saudara, enggak bisa minta
bantuan. Paling saya ngeluh sama ibu saya, yang bisa bantu cuma mereka. Kalau
mereka enggak bisa bantu, ya bagaimana caranya saya harus cari uang biar bisa
mencukupi kebutuhan. Kayak sekarang pandemi saya harus puter otak gimana caranya saya bisa dapat uang,” cerita Erna.
Hal itulah yang kini ia lakukan sampai sekarang.
Awalnya ia menjual berbagai jenis masakan berbahan ayam. Tetapi saat pandemi,
pelanggannya yang kebanyakan mahasiswa belajar melalui daring. Jadilah dari 8
potong ayam yang ia buat, hanya laku 3 potong dan sisanya untuk ia makan
sendiri.
Modal Rp200 ribu, hanya kembali Rp100 ribu.
Dengan modal tersebut, akhirnya ia mencoba menawarkan dagangan itu ke lingkungan
sekitarnya lewat WhatsApp. Jualan ayam pun kembali lancar sampai ia merasa
mesti menawarkan dagangan lain.
Erna mempersilakan orang-orang mencicipi ayam cap go meh buatannya. (ACTNews/Reza Mardhani)
“Ayamnya udah beralih, kalau ada pesanan baru
masak. Ibu-ibu kalau ditawarin ayam
melulu kan bosen, ya, pasti mereka enggak mau. Kadang saya mikir dan
aneh-aneh yang saya tawarkan. Pernah ada yang pesan nasi megono pekalongan,
saya belum pernah bikin tapi tanya resep ke ibu. Terus juga pernah soto
pekalongan, jadi saya ikut customer
sekarang,” jelas Erna. Selain itu, ia pun kini membuat cue bali dan serundeng
daging dalam kemasan.
Sempat merasakan pahitnya pandemi, bagi Erna
hal tersebut hanya cukup untuk dijalani saja. “Mungkin jalan dari Allah, ada
saja. Kalau mau WhatsApp orang, saya selalu ucap bismillah. Masa sih, enggak ada yang mau? Tapi hal yang
nyeleneh pun saya jalani. Sampai saya lagi duduk, ada ibu-ibu WhatsApp, pesan
ayam bakar 2 potong saya layani. Rezeki enggak boleh ditolak, berapa pun orang
pesan,” ujar Erna.
Untuk membantu mengembangkan usaha Erna, Global
Wakaf – ACT menyalurkan Wakaf Modal Usaha Mikro kepada Erna pada Rabu
(6/1/2021) lalu. Dengan modal usaha ini, ia akan mengembangkan masakan dalam
kemasannya dan memasarkannya ke toko-toko makanan.
“Insyaallah saya gunakan sebaik-baiknya, semoga bermanfaat ke depannya. Terus yang saya senang juga pendampingannya. Semakin banyak teman, dengan banyak teman makin banyak yang bisa saya tawarkan. Kemudian bisa konsultasi ke pendamping. Selama ini kan saya sendiri tanpa konsultasi ke siapa-siapa,” ucap Erna. []