
ACTNews, SUMEDANG – Bencana
longsor yang melanda Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada awal Januari
silam masih menyisakan duka hingga hari ini. Sekarang, warga terdampak tengah mencoba bangkit pascabencana. Ikhtiar berlangsung
di tengah pandemi dan menurunnya ekonomi serta meningkatnya kebutuhan, apalagi
menjelang Idulfitri.
Dalam ikhtiar membersamai penyintas, Aksi Cepat Tanggap (ACT) tak hanya
menghadirkan bantuan di masa tanggap darurat. Bahkan, di momen Ramadan, atau
empat bulan pascabencana, bantuan dari ACT terus mengalir. Kali ini, berkolaborasi
dengan PT Karya Laili Mendunia yang mendukung Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan inisiasi ACT, paket
pangan tersalurkan untuk penyintas bencana, Sabtu (8/5/2021).
“Terima kasih karena masih ingat warga di sini (korban terdampak
bencana),” ungkap Oman (71), salah satu penyintas longsor.
Paket pangan buah kolaborasi ACT dengan PT Karya Laili
Mendunia menjangkau hingga 220 penerima
manfaat. Mereka menyambuatnya dengan penuh kebahagiaan. Apalagi saat ini tengah
momen menjelang Idulfitri dan meningkatnya kebutuhan.
Husen Nurochman dari tim Program
ACT Bandung mengatakan, ikhtiar terbaik sedang terus dilakukan untuk tak pernah
melupakan korban terdampak bencana. Hal tersebut karena kesadaran ACT bahwa
penanganan tak hanya sebatas di masa tanggap darurat. Akan tetapi, perjuangan
warga terdampak bencana begitu berat setelah mereka kehilangan banyak harta,
bahkan anggota keluarga.
“Kami tak akan pernah melupakan para penyintas di Cimanggu, Sumedang,” ungkap Husen yang juga terlibat dalam penanggulangan longsor di masa tanggap darurat lalu.[]