
ACTNews, GAZA –
Perekonomian warga Palestina, terutama mereka yang hidup di Gaza, semakin
memprihatinkan. Bak sudah jatuh tertimpa tangga, warga Gaza yang sudah
terbelenggu kesulitan ekonomi karena merebaknya pandemi Covid-19, kini semakin
menderita setelah zionis Israel membombardir wilayah mereka.
Fasilitas-fasilitas
penting seperti pabrik industri, pertokoan, hingga lahan pertanian, luluh
lantak dihantam misil milik pesawat tempur Israel. Padahal, itu semua merupakan
fasilitas penunjang ekonomi terbesar bagi warga Gaza. Imbasnya, semakin banyak
warga Gaza yang kehilangan pekerjaannya, angka pengangguran pun melonjak tajam.
Berdasarkan laporan kantor Monitor Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, tingkat
pengangguran di Gaza sudah tinggi bahkan sejak sebelum agresi terakhir Israel, yakni 49 persen dari
total penduduk, dan kini naik hingga 67 persen.
Muhammad Aben Shaban salah satunya. Ia kehilangan pekerjaan saat ekonomi Gaza memburuk. Dulunya, ia merupakan pedagang di wilayah Jabalia, Gaza Utara. Ia melakukan pekerjaan tersebut untuk menghidupi istri dan enam anaknya yang masih kecil. Setelah kehilangan pekerjaan, ia pun khawatir tidak dapat menafkahi keluarganya.
Mendapati
fakta tersebut, Global Wakaf bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT) memandang bahwa pemulihan ekonomi
warga Palestina adalah hal yang sangat penting. Demi terciptanya kestabilan
ekonomi dan mengurangi angka pengangguran di Gaza. Program-program pemberdayaan
ekonomi warganya pun perlu dijalankan. Salah satu program ACT yang bisa menjadi solusi adalah Gerobak Wakaf Palestina. Melalui program ini, ACT mengajak
seluruh Sahabat Dermawan untuk berwakaf unit gerobak motor yang akan menjadi
modal utama bagi warga Palestina untuk memulai usahanya.
"Ini
merupakan program yang akan ditujukan pada usaha-usaha mikro di Gaza. Kita akan
memberikan wakaf modal usaha untuk membangun, mempertahankan, serta
mengembangkan usaha di Gaza. Pembiayaan program usaha-usaha kecil menghasilkan
pendapatan, sehingga menyediakan sumber keuangan yang stabil bagi keluarga yang
membutuhkan," ujar Amir Firdaus dari tim Global Humanity Response ACT,
Jumat (25/6/2021).
Gerobak
motor atau biasa disebut tuktuk, merupakan salah satu alat transportasi yang
bisa digunakan untuk berbagai hal produktif. Baik untuk berjualan keliling,
hingga mengangkut dan mengirimkan barang dagangan. Bahkan, armada gerobak motor
ACT juga pernah digunakan untuk membantu masyarakat Gaza yang rumahnya
hancur untuk mengungsi.
Dalam kesehariannya, warga Gaza menggubanak gerobak untuk mengangkut berbagai barang milik keluarga yang akan mengungsi.
Jika tak menggunakan gerobak, mereka terpaksa harus bolak-balik berjalan kaki sambil
membawa berbagai barang yang berat atau menyewa mobil. Tapi, mereka tak punya cukup uang untuk membayar biaya sewanya.
"Dengan
banyaknya manfaat tersebut, ACT mengajak seluruh Sahabat Dermawan untuk dapat
memberikan bantuan terbaiknya. Sehingga, jumlah gerobak motor yang akan
diwakafkan untuk warga Palestina, jumlahnya pun cukup banyak," ajak Amir.
[]