
ACTNews, SURABAYA – Kerja sama antara Global
Wakaf – ACT dengan Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I) terus
berlanjut. Melalui program Wakaf Pangan Produktif, Global
Wakaf – ACT juga mendistribusikan sejumlah stok pangan ke sejumlah pesantren di
Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Seperti halnya
di Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Pacar Kembang, Tambaksari, Surabaya pada
Selasa (29/12/2020) silam. Setengah ton Beras Wakaf dan puluhan karton Air
Minum Wakaf didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan para santri.
“Beras Wakaf dan
Air Minum Wakaf hadir untuk membersamai para santri menggapai cita-cita untuk
mendalami ilmu dunia dan akhirat. Ini adalah ikhtiar Global Wakaf – ACT secara
umum untuk terus berjuang bersama pesantren sebagai soko guru bangsa untuk bangkit
mewujudkan peradaban Islam,” kata Dipo Hadi dari Tim Program ACT Surabaya.
Distribusi juga
sampai di Jawa Tengah pada Senin (11/1/2021). Sebanyak empat pondok pesantren
yakni, Pondok Pesantren Langitan Tuban, Pondok Pesantren Kauman Lasem, Pondok
Pesantren Yanbu’ul Quran Kudus, serta Pondok Pesantren Futuhiyah Demak. Sekitar
1.000 santri menjadi penerima manfaat program ini.
“Alhamdulillah
dalam roadshow pesantren pantura kali
ini, Tim YP3I dikomando oleh Abuya K.H. Mahfud Syaubari langsung turun
menyampaikan akan agenda ketahanan pangan YP3I bersama Global Wakaf – ACT dan
mengajak sinergi pesantren-pesantren di wilayah pantura. Tak lupa sebagai tali
asih dan tetenger akan gerakan wakaf bersama pesantren, tim juga menampaikan 4
ton Beras Wakaf dan 250 karton Air Minum Wakaf sebagai buah tangan untuk
santri,” kata Kepala Regional II ACT Ponco Sri Ariyanto.
Bantuan ini disambut
baik oleh berbagai pihak. Salah satunya Ketua Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama
Kabupaten Mojokerto KH Abdul Adhim Alwi. Menurutnya program ini merupakan
sebuah terobosan di saat sulit seperti sekarang, dan ia berharap bantuan ini
akan terus berkelanjutan.
“Karena kita
adalah kepanjangan tangan dari pada kyai atau ulama yang mana identitas dari kiai
dan ulama adalah alladziina yanzuru ilal
ummah biaini rahmah. Kiai dan ulama adalah orang-orang yang memandang umat
dengan pandangan kasih sayang. Kalau kasih sayang seperti ini nyata kita
berikan di masa-masa sulit seperti ini, mudah-mudahan bantuan ini merupakan kemasan-kemasan
yang menjadi ibadah di sisi Allah SWT,” ungkap K.H. Abdul Adhim. []