
ACTNews, BANDAR LAMPUNG –
Peduli
lingkungan kembali Aksi Cepat Tanggap (ACT) gaungkan. Kali ini, bertempat di
Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Jumat (26/3/2021), ACT
bersama Dinas Kehutanan Provinsi Lampung serta berbagai komunitas dan didukung
warga setempa menggelar sosialisasi penghijauan dan gerakan menanam pohon.
Kegiatan bertema “Selamatkan Bumi dari Diri Sendiri” ini bertujuan menciptakan
lingkungan sehat, bersih dan asri serta mencegah terjadinya bencana.
Kepala Cabang ACT
Lampung Dian Eka Darma Wahyuni menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian
ACT terhadap lingkungan di Provinsi Lampung. Dengan mengajak
dan bergerak bersama warga untuk menjaga kelestarian
lingkungan,
diharapkan juga dapat jadi mitigasi bencana.
“Tujuan kami untuk mengajak warga menyelamatkan Bumi, dimulai dari diri
kita sendiri. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik untuk menjaga dan memelihara lingkungan sekitar”, jelas Dian.
Way Lunik sendiri merupakan salah
satu wilayah yang sering dilanda banjir dan tanah longsir di bagian lereng
bukit. Sehingga, mitigasi dan edukasi terhadap warga perlu dilakukan. Lurah Way
Lunik Dody Marthalaga
mengatakan, dengan adanya penghijauan ini, ia mewakili warga setempat merasa
senang.
“Harapannya dengan kegiatan ini membuat warga sadar
akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan semakin banyak pihak yang
ikut peduli terhadap kondisi di Way Lunik,” ungkap Dody.
Penanan pohon yang dilakukan di
wilayah rawan bencana memiliki fungsi besar. Awal Budiantoro, dari Dinas
Kehutanan Provinsi Lampung menjelaskan, pohon memiliki fungsi mencegak erosi,
bajir, tanah longsor hingga meningkatkan kualitas udara dan daerah resapan air.
Ia berharap warga bisa membudayakan menanam pohon agar bisa terhindar dari
potensi bencana.
ACT, selain di wilayah Lampung, sebelumnya juga telah menggelar aksi penanaman pohon di sekitar lereng Merapi. Tepatnya di daerah Girpasang, Kemalang, Klaten. Bersama relawan Masyarakat Relawan Indonesia dan berbagai komunitas, sebanyak 2 ribu pohon ditanam. Lokasi penanaman merupakan permukiman yang dekat dengan puncak Merapi. Wilayah berbukit dan terjal di Girpasang memiliki potensi longsor jika alamnya tak dijaga.[]