ACTNews, TASIKMALAYA –
Prosesi penyembelihan hewan kurban yang dilaksanakan pada momen Iduladha cukup
memancing perhatian warga sekitar lokasi penyembelihan. Apalagi jika penyembelihan dilakukan di perkampungan yang jarang mendapatkan daging kurban. Seperti
wilayah-wilayah yang menjadi sasaran distribusi dari Global Qurban - ACT. Hal ini
pada dasarnya tidak salah. Namun, tahun 2020 cukup istimewa dengan adanya
pandemi Covid-19 yang membuat kekhawatiran akan mewabahnya virus ini di
lingkungan warga sekitar.
Untuk
menghindari kemungkinan mewabahnya Covid-19 di warga lokasi penyembelihan
kurban, Global Qurban - ACT Tasikmalaya pada Ahad (2/8)
melakukan pemotongan hewan kurban di rumah potong hewan yang ada di Kelurahan
Karsamenak, Kawalu, Tasikmalaya. Nantinya, daging-daging domba
tersebut akan didistribusikan ke berbagai kabupaten/kota di sekitar
Tasikmalaya.
Taufik
Perdana, Kepala Cabang Global Qurban - ACT Tasikmalaya, mengatakan, penyembelihan
di hari kedua taysrik ini dilakukan di RPH untuk meminimalisir kerumunan warga.
Proses pemotongan di RPH hanya dihadiri relawan dalam jumlah terbatas untuk
kepentingan pemotongan serta dokumentasi laporan ke pekurban. Hewan kurban yang telah disembelih akan didistribusikan ke wilayah Priangan
Timur. “Total ada ribuan paket daging yang terdistribusi di hari ketiga
taysrik,” jelas Taufik, Ahad (2/8).
Salah
satu titik pendistribusian daging kurban untuk penyembelihan tanggal 2 Agustus
itu ialah warga yang tinggal di Pusat Kota Tasikmalaya. Warga yang bermukim di
gang-gang sempit menjadi sasaran utama. Walau mereka tinggal di perkotaan yang
memiliki potensi ekonomi yang lebih besar dibandingkan desa, selama
pandemi berlangsung ekonomi mereka pun turut serta menurun.
Membawa kebahagiaan di hari
raya
Selain
warga yang tinggal di perkotaan, Global Qurban - ACT Tasikmalaya juga
mendistribusikan daging kurbannya ke berbagai penjuru Priangan Timur. Bahkan,
di hari terakhir tasyrik, daging kurban diantar ke Kampung Buligir yang ada di
Desa Parentas, Kecamatan Cigalontang. Warga di kampung yang berada di wilayah
Gunung Galunggung dan terisolir itu menikmati daging kurban di hari raya. Hadirnya
daging tersebut menjadi kebahagiaan tersendiri bagi mereka.
Selain
Buligir, kampung-kampung lain yang memiliki potensi bencana, dihuni warga
prasejahtera, minim dakwah Islam, hingga jarang mendapatkan daging kurban
menjadi sasaran utama. Pasalnya, di tengah pandemi seperti sekarang, warga di
pelosok Tasikmalaya pun merasakan dampaknya. Maka dari itu, masih banyak
kampung yang tak mendapatkan daging kurban.
Fauzi Ridwan dari Tim Program ACT Tasikmalaya mengatakan, hadirnya daging kurban bagi warga Tasikmalaya dan sekitarnya merupakan bagian ikhtiar ACT memenuhi kebutuhan pangan warga, dalam hal ini daging. Sebelum Iduladha, berbagai kebutuhan pangan pun telah terdistribusi. “Ke depannya, tak hanya ketika momentum hari raya saja, pemenuhan pangan masyarakat prasejahtera di Priangan Timur akan kami ikhtiarkan untuk bisa terus terpenuhi. Berbagai program pangan pun telah dipersiapkan, dan tentunya tak pernah lepas dari peran para dermawan,” jelas Fauzi, Ahad (2/8).[]