
ACTNews, JAKARTA SELATAN – Maesaroh selama ini
ikut berjualan bubur bersama saudaranya. Usaha tersebut terbilang sukses dan
cukup berkembang, sebab dapat memenuhi kebutuhan keluarga mereka berdua sehari-hari.
Tetapi setelah
pandemi, usaha makanan ini pun turut terdampak. Saudara Maesaroh pun memilih
pulang ke kampung. Tinggal Maesaroh sendiri yang tetap ingin melanjutkan dagangan
bubur sampai saat ini.
“Tanggungan saya
saat ini ada anak-anak saya masih belum bekerja, kalau suami sekarang ojek online,” kata Maesaroh ditemui di
Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Kamis (2/8/2021)
lalu. Kedua anaknya tersebut kini turut membantu Maesaroh berdagang.
Maesaroh tetap
ulet melewati masa-masa sulit seperti pandemi sekarang, terutama ketika PPKM Darurat
baru saja diberlakukan beberapa waktu lalu. Jumlah pelanggan menurun drastis.
Bahkan pernah satu hari, dagangan Maesaroh sama sekali tak mendapatkan pembel. “Akhirnya
saya bagikan buburnya ke tetangga,” tambah Maesaroh.
Sempat juga
baru-baru ini, gerobak Maesaroh jatuh pada saat ia akan berjualan. Kerusakannya
cukup banyak, beberapa bagian pecah, patah, dan sulit digerakkan. Sehingga selain
untuk kebutuhan sehari-hari, Maesaroh kini juga mengumpulkan modal untuk memperbaiki
gerobak.
Tetapi Maesaroh
tak pasrah begitu saja. Ia terus mencari jalan agar usaha bubur ini tetap
sampai ke pelanggan. Baru-baru ini ia mencoba menjual bubur dengan menjadi
mitra ojek daring.
Untuk turut
membantu perjuangan Maesaroh, Global Wakaf-ACT memberikan bantuan modal melalui
program Wakaf UMKM. Maesaroh berencana menambah bahan baku dengan modal wakaf
ini, serta memberbaiki kembali beberapa bagian gerobaknya. Maesaroh berharap dengan
adanya bantuan ini, dapat membantu mendorong usahanya sehingga kembali lancar
seperti kala normal. []