
ACTNews, KOTA BANJARBARU – Sebuah warung
sederhana menjadi tempat favorit masyarakat di sekitar Jalan Sukamaju, Kelurahan
Landasan Ulin Utara, Kecamatan Liang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Tempat
tersebut menyediakan beragam kudapan ringan berupa gorengan dan berbagai
minuman yang membuat para pelanggan dapat betah beristirahat sejenak di tempat
tersebut.
Tempat itu
merupakan usaha yang sudah ditekuni Nyamiati selama kurang lebih sepuluh tahun
terakhir ini. Tempat yang strategis dan harga yang murah, membuat banyak para
pelanggan yang sering mampir ke warungnya.
“Dahulu buat
menjalankan warung ini, saya dibantu tiga orang karyawan. Alhamdulillah sebelum
pandemi, bisa dapat omzet penjualan sampai Rp2 juta per hari,” ujar Nyamiati
ketika ditemui pada Senin (28/2/2022) lalu.
Cerita yang
berbeda ia dapatkan ketika menghadapi pandemi. Lokasi warung yang berhadapan langsung
dengan jalan raya membuat Nyamiati tentu ragu untuk beroperasi karena pembatasan
sosial. Ia sempat tutup total selama beberapa bulan.
Ketika warung
tersebut kembali buka, jumlah penghasilan Nyamiati pun tidak sebesar hari
normal. “Pendapatan saya sekarang ini turun sekitar 60%,” ungkap Nyamiati. Karena
itu dengan terpaksa, ia memberhentikan semua karyawan di warungnya.
Seperti para
pelaku UMKM lain, ia pun berharap pandemi segera berlalu dan berikhtiar terbaik
untuk mempertahankan usaha. Global Wakaf-ACT membantu mendorong ikhtiar Nyamiati
ini melalui program Wakaf UMKM. Pada hari itu, Nyamiati mendapatkan bantuan
modal wakaf, dan ke depan juga pendampingan usaha yang dapat meluaskan ilmu dan
mental bisnis, serta keagaaman. []