
ACTNews, BATAM – Uho (48) jadi lebih sibuk daripada
biasanya pagi itu. Ia mengeluarkan beberapa kotak gabus sintetis dan dengan
cepat mempersiapkan bubur ayam. Tetapi senyum lebar tergambar di wajah Uho
karena Global Wakaf-ACT datang memborong dagangannya pada Rabu (1/9/2021).
“Terima kasih Sahabat
Dermawan yang telah memborong jerih payah kami. Mudah-mudahan semoga selalu
diberi kelancaran dan kemudahan,” ungkap Uho yang saat itu sedang berdagang di
sekitar Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Kota Batam.
Setiap pagi Uho
menjajakan bubur ayam buatannya sejak tahun 2011 lalu. Ia memperkirakan satu
hari dapat mendorong gerobak hingga 4 kilometer. Bertahun-tahun menjalani usaha
ini, semangatnya tak surut demi istri dan ketiga orang anak yang ia tinggalkan
di kampung halaman. “Sudah lama enggak pulang kampung, soalnya sekarang ini
lagi sulit biayanya,” jelas Uho.
Terutama di masa
pandemi ini, sulit menemukan pelanggan. Untuk terus berjualan, Uho membutuhkan
modal mulai dari Rp150 hingga Rp200 ribu. “Pandemi ini sering banget enggak
habis. Kalaupun laku, uangnya sering terpakai buat kebutuhan sehari-hari,” kata
Uho.
Tetapi Uho tetap
bersyukur apapun hasil yang ia peroleh setiap harinya. Seperti saat Global
Wakaf-ACT menghabiskan dagangan Uho melalui program Borong Dagangannya Tambahin
Modalnya. Ia bisa pulang lebih cepat dengan hati ringan. Sementara bubur yang
telah dibeli didistribusikan untuk masyarakat sekitar yang pada pagi itu siap
menjalani aktivitas. []