
ACTNews, GRESIK – Kecamatan Cerme di Gresik, Jawa Timur menjadi salah
satu wilayah terdampak kekeringan terparah di musim kemarau tahun 2019 ini. Di
kecamatan itu, tiap tahunnya memang sudah menjadi langganan kekeringan. Kini,
warga terpaksa memanfaatkan air telaga untuk memenuhi kebutuhan air
sehari-hari.
Selain dari telaga, warga juga memanfaatkan air dari perusahaan air
minum daerah. Akan tetapi, tak semua wilayah teraliri air PAM. Seperti di Dusun
Terongbangi, Desa Kandangan, Kecamatan Cerme. Di dusun itu belum tersentuh
pipanisasi dari PAM.
Kondisi tersebut membuat warga hanya memanfaatkan sungai atau kolam tadah hujan untuk pemenuhan kebutuhan air. Namun akibat kekeringan ekstrem, sungai dan tampungan tadah hujan juga ikut mengering.
Solusi lainnya adalah dengan membeli air seharga Rp 3 ribu per drum berkapasitas 19 liter. Sementara dalam sepekan, warga biasanya menghabiskan 7-8 drum. Dengan kata lain, uang yang harus mereka keluarkan untuk kebutuhan air sepekan sekitar Rp 24 ribu. Harga tersebut kurang terjangkau bagi warga yang mayoritas bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan mereka rendah dan tingkat ekonomi masih dalam tahap prasejahtera.
Melihat kondisi ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jatim mengirimkan bantuan air bersih ke wilayah tersebut. Dipo Hadi selaku Kepala Program ACT Jatim mengatakan, kondisi Terongbangi sangat memprihatinkan karena kekeringan. “Mereka sangat membutuhkan bantuan air di musim kemarau ini,” jelasnya, Kamis (29/8).
Ribuan liter air bersih dikirimkan ke Terongbangi, Kamis (29/8). Banyak
warga yang mengantre untuk mendapatkan air. Bahkan, mereka datang dari
dusun-dusun sekitar. “Kami berkomitmen untuk terus mengirimkan air bersih ke
wilayah terdampak kekeringan parah seperti di Terongbangi ini,” tambah Dipo.
Usman, warga Terongbangi
menyatakan, bantuan air memang sangat
diharapkan warga. Air menjadi kepurluan utama tiap hari dan harus dipenuhi. “Ribuan
liter ini dapat disimpan hingga 3 hari ke depan,” ungkap Usman.
Sebelumnya, Badan Penangguangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur
menyatakan, Kabupaten
Gresik merupakan salah satu kabupaten
di Jawa Timur yang mengalami kekeringan terparah. Tercatat ada 62 desa tersebar
di 8 kecamatan mengalami krisis air bersih.
ACT Jatim terus menghimpun kepedulian masyarakat untuk membantu atasi kekeringan di Jatim. Selain program pendistribusian air bersih, ACT juga memiliki program Sumur Wakaf untuk atasi kekeringan.[]