
ACTNews, MOGADISHU
–
Sarana cuci tangan mulai disiapkan pemerintah Somalia di sejumlah rumah
sakit dan kamp pengungsian di Mogadishu. Kabar ini disampaikan relawan Aksi
Cepat Tanggap Safia Shukri kepada ACTNews,
Kamis (18/6).
Saat ini, kala
pandemi Covid-19, masyarakat diminta untuk membatasi aktivitas, termasuk
meliburkan kegiatan kerja dan sekolah, karantina mandiri, dan menjaga
kebersihan. “Semua orang diminta menjaga kebersihan dan pakai masker,” kata
Safia. Saat ini Somalia pun tengah membutuhkan kebutuhan kebersihan dan medis.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Somalia diakses Jumat (19/6) siang, total kasus Covid-19 terkonfirmasi mencapai 2.719. dengan jumlah kasus aktif 1.907 dan 88 orang meninggal dunia. Enam kasus bertambah pada Kamis (18/6). Sehari sebelumnya, kasus paling banyak tercatat di Banadir, yakni 1.397 kasus.
Sementara itu,
Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyebutkan potensi penyebaran
Covid-19 tidak terdeteksi di kamp-kamp pengungsian. ICRC menilai kondisi
ini menjadi ancaman bagi kelompok orang dengan kesehatan rentan.
Berdasarkan rilis Reliefweb 16 Juni lalu, setidaknya
200 ribu kasus terkonfirmasi di seluruh
Afrika. Kasus-kasus sempat meningkat di ibu kota Somalia, Mogadishu, sebuah kota
yang menghadapi konflik selama bertahun-tahun, dan tempat bagi pengungsi
internal.
Pemerintah Somalia pun melakukan berbagai cara untuk mengedukasi publik, baik melalui media komunikasi radio, papan iklan, poster yang memperingatkan masyarakatnya terkait gejala Covid-19 dan langkah-langkah pencegahannya.[]