
ACTNews, MAKASAR – Penyebaran
Covid-19 di Indonesia sudah sampai pada fase yang tidak bisa dianggap remeh,
termasuk di Sulawesi Selatan. Per Kamis (19/3), pemerintah mengumumkan dua orang di Sulawesi Selatan positif terinfeksi virus corona. Upaya pencegahan terus dilakukan
sejumlah kalangan. Mulai dari segmen pemerintah, universitas, maupun lembaga
independen.
Aksi Cepat Tanggap (ACT)
Sulawesi Selatan turut melakukan pencegahan penyebaran Covid-19. Bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), ACT melakukan disinfeksi di
beberapa masjid di Makassar mulai Rabu (18/3) kemarin. Seperti masjid Jami’
Al-Azhar Alauddin, Masjid Nurul Fatwa Bontomanai, dan Masjid Al-Ihsan Alaudin.
Berbekal pengetahuan meramu larutan
pembasmi virus dari SDM dan media resmi ACT yang ada, relawan MRI Sulawesi
Selatan membuat larutan disinfektan secara mandiri. Bahan-bahannya dapat diperoleh
di toko-toko bahan kimia setempat.
“Kebetulan di ACT dan MRI kami memiliki tim medis yang siap membantu. Alhamdulillah dengan pengarahan mereka juga kami dapat membuat cairan disinfektan secara mandiri,” kata Kepala Cabang ACT Sulsel, Faizal Agunisman.
Salah satu relawan sedang menyempotkan cairan disinfektan di tempat wudu. (ACTNews)
Meski baru pertama kali, aksi disinfeksi
ini tetap menerapkan standar keselamatan bagi para relawan MRI yang terlibat. Para relawan dilengkapi masker, mantel, sepatu bot, dan alat pengamanan diri (APD) lainnya.
Selain disinfeksi, ACT dan MRI Sulawesi
Selatan tengah membuat rencana pengadaan hand sanitizer di bawah tagar
#1000HandSanitizerUntukSulsel. Hand sanitizer ini akan dibagikan untuk khalayak yang membutuhkan. Terutama di pusat-pusat keramaian seperti sekolah,
pasar, masjid, dan tempat-tempat lain yang dianggap perlu.
ACT dan Sulawesi Selatan juga terus mengupayakan ketersediaan masker, meski ketersediaannya sangat langka.
Selain bantuan-bantuan yang
bersifat fisik, Faizal berharap para relawan juga dapat semakin responsif
menanggapi kepanikan publik. Melalui edukasi-edukasi, ia berharap kecemasan
masyarakat ikut berkurang.
“Para relawan MRI harus mampu memposisikan diri di tengah kondisi publik yang cenderung was-was. Selain terus konsisten mengadakan disinfeksi di berbagai fasilitas dan lokasi. Selain utu mereka juga diharapkan untuk terus turut mengedukasi publik dengan memposting konten-konten edukatif terkait Covid-19. Seperti resep ramuan-ramuan herbal yang bisa menguatkan sistem imun, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan ajakan untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan,” ungkap Faizal. []