
ACTNews, MALANG – Ekonomi sedang
lesu tahun ini, sebab pandemi melumpuhkan ekonomi sejak mewabah pada
Januari lalu. Pandemi Corona berhasil menurunkan ekonomi
nasional hingga minus 5,32% di kuartal II-2020. Tentu kesulitan akibat
melemahnya ekonomi saat ini dirasakan langsung oleh masyarakat akar rumput.
Era normal baru
menjadi nasihat bagi Marzuki Alie untuk masyarakat dalam menghadapi pandemi
saat ini. Manusia mesti beradaptasi dengan menerapkan protokol kesehatan. Hal
tersebut jadi penting menurut mantan Ketua DPR-RI periode 2009-2014. Dengan
beradaptasi, manusia bisa bertahan dan mengembalikan keadaan. Setelah menyesuaikan diri, barulah Marzuki
mengajak untuk masyarakat agar kembali mengeluarkan kemampuannya yang paling
maksimal.
“Insyaallah
kalau kita menegakkan protokol kesehatan ini, maka dampak dari Covid-19 akan
menurun, dan insyaallah pasar mulai akan terbuka. Oleh karenanya, saya mengajak
kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya umat Islam, ayo kita bangkit
kembali. Kita berusaha, mengeluarkan semua kemampuan kita, dan pemerintah pun
juga mengajak kita. Pemerintah memberikan banyak bantuan kepada kita, untuk
kita bangkit,” papar Marzuki ditemui di Kawasan Lowokwaru, Kota Malang pada Ahad
(18/10).
Apalagi kalau
menyadari, bahwa wabah ini pun berasal dari Allah. Sehingga masyarakat diminta
untuk tetap menjaga diri dan tidak takut dengan adanya virus. “Kita tidak boleh
menyerah. Karena wabah ini turunnya dari Allah jadi kita tidak perlu takut.
Kalau semuanya dari Allah, serahkan kembali kepada Allah. Yang penting kita
berusaha dan kita berdoa. Insyaallah kita akan normal kembali sebagaimana
sebelum Covid-19 yang lalu,” harap Marzuki.
Seorang petani binaan Global Wakaf - ACT sedang bekerja di lahannya. (ACTNews)
Bantuan kepada
mereka yang membutuhkan juga dinilai penting dalam masa-masa ini. Termasuk
Marzuki juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa membantu sesama
dengan memberikan kelebihan harta yang kita miliki.
“Baik yang
memang punya kekayaan yang besar, maupun yang pas-pasan. Tidak usah takut untuk
bersedekah, karena sedekah tidak akan membuat kita miskin. Sedekah itu akan
memperkaya diri kita. Karena sesungguhnya, uang yang kita sedekahkan itulah
adalah uang kita pada saat nanti kita menghadap Allah SWT,” ajak Marzuki.
Amalan memberi
yang tepat bagi Marzuki salah satunya lewat wakaf. Marzuki sendiri baru-baru
ini ikut berpartisipasi dalam kerja sama dengan Global Wakaf – ACT untuk
membantu para petani yang saat ini sedang dirundung kesulitan.
“Saya bersyukur Alhamdulillah,
kita kemarin sudah menandatangani antara Gema Petani dan Global Wakaf – ACT,
untuk pembiayaan menanam padi seluas 500 hektare. Ini sesuatu awal yang luar
biasa baiknya. Kami sebagai pengelola Gerakan Masyarakat Pesantren
untuk Ketahanan Pangan Indonesia (Gema
Petani) yang ingin membangkitkan ekonomi pertanian, khususnya di level
pesantren. Kami kesulitan dana, namun begitu ada lembaga yang mengelola wakaf,
kami merasa seperti orang mengantuk diberi bantal,” jelasnya.
Pendampingan
sektor pangan ini merupakan salah satu kegiatan Global Wakaf dan ACT dalam gerakan Bangkit
Bangsaku. Gerakan “Bangkit Bangsaku” sendiri berfokus pada penyelamatan tiga
sektor vital yang kini sangat terdampak pandemi, yakni sosial, ekonomi, dan
kesehatan melalui berbagai programnya.
“Bangsa kita butuh disemangati sebuah gerakan, penyadaran terhadap berbagai permasalahan, pembuka jalan solusi dan implementasi nyata, serta penjaga optimisme tetap menyala. Seluruh aksi ini membutuhkan kolaborasi besar berbagai elemen masyarakat. Semua anak bangsa diundang kontribusinya, menyiarkan semangat dan ide untuk bangkitkan bangsa. Bersama, kita akan gulirkan bola salju kepedulian kita untuk Indonesia,” tegas Ibnu Khajar selaku Presiden ACT pada peluncuran gerakan ‘Bangkit Bangsaku’ pada Rabu (30/9) ini. []