
ACTNews, TASIKMALAYA – Sholeh saat ini menginjak usia tujuh tahun. Walau
usianya terbilang muda, anak ke delapan dari pasangan Roro dan Kosim ini telah
melewati berbagai ujian dalam kehidupan. Ia terlahir dengan kondisi tak
memiliki lubang anus, sehingga di usia baru dua hari, Sholeh harus dibawa ke RS
Dokter Soekarjo, Kota Tasikmalaya untuk operasi pembuatan lubang
kolostomi pada perut sebelah kiri untuk mengeluarkan kotoran.
Lubang buatan yang ada di tubuh
Sholeh pun tak seperti pada umumnya yang menggunakan kantong kolostomi. Untuk pembuangan, kain
bekas diikat di perut Sholeh agar kotoran tak terjatuh saat beraktivitas.
Menginjak usia dua tahun, Sholeh sempat dibawa ke
salah satu rumah sakit di Bandung untuk menjalani pengobatan lanjutan. Sayang,
ia harus kembali pulang ke Tasikmalaya karena keterbatasan biaya untuk berobat.
Selama tujuh tahun Sholeh harus bertahan dengan
kondisi seperti usianya masih dua hari, sebelum akhirnya Aksi Cepat Tanggap
(ACT) Tasikmalaya hadir membawa kedermawanan masyarakat untuk Sholeh.
Pendampingan medis hingga tuntas dilakukan. Puncaknya pada 2020, Sholeh
menjalani operasi dan memiliki anus normal.
“Kondisi ekonomi
orang tua Sholeh masih prasejahtera. Ayahnya bekerja serabutan dengan
penghasilan tak menentu dan harus membesarkan banyak anak. Jangankan biaya
pengobatan untuk Sholeh, memenuhi kebutuhan harian pun masih tertatih,” jelas Fauzi Ridwan dari
tim Program ACT Tasikmalaya.
Kini, setelah tuntas mendampingin kondisi medis Sholeh, ACT Tasikmalaya kembali menghadirkan bantuan berupa pembangunan rumah bagi keluarga Sholeh. Saat ini, mereka telah resmi menempati hunian yang jauh lebih nyaman dan layak. Fauzi menambahkan, kedermawanan yang terus hadir menjadi alasan berlanjutnya aksi kebaikan untuk Sholeh dan keluarganya.
Rumah keluarga Sholeh sebelum direnovasi. (ACTNews/Rimayanti)
Sebelumnya, Sholeh,
orang tua dan saudaranya tinggal di rumah panggung yang telah lapuk termakan
usia. Minim sentuhan renovasi membuat tempat tinggal tersebut rentan roboh.
Sedangkan, rumah tersebut menjadi satu-satunya tempat berteduh bagi satu
keluarga beranggotan banyak orang tersebut.
“Terima kasih untuk
semua yang sudah membantu kami sekeluarga, mulai dari pengobatan Sholeh hingga
tuntas, sampai sekarang pembangunan rumah baru yang juga sudah selesai. Semoga
Allah menjadikan ini semua sebagai keberkahan,” ungkap Kosim, ayah Sholeh.[]