
ACTNews, JAKARTA – Global
Wakaf – ACT terus memberdayakan para produsen, terutama di bidang pangan, untuk
memaksimalkan hasil produksinya. Seperti dalam program Wakaf Sawah Produktif,
di mana para petani dibantu dalam penyediaan sarana produksi tani dan pendampingan
saat masa tanam. Hasil panen mereka juga dibeli Global Wakaf – ACT sendiri dan diproduksi
di Lumbung Beras Wakaf dengan nama "Beras Wakaf".
Setelah produksi, ke mana Beras Wakaf lalu disalurkan?
Wakaf Distribution Center menjadi
tempat selanjutnya sedekah jariyah ini berlabuh. Beras Wakaf hanyalah salah
satu contoh. Kenyataannya, Wakaf
Distribution Center juga menjadi penghubung sedekah-sedekah lain dari para
dermawan seperti Air Minum Wakaf, serta kebutuhan pangan lainnya.
“Ibarat pemain bola, Wakaf Distribution Center ini adalah playmaker. Jadi kita yang harus terus berimprovisasi, selalu
bermain dengan data dan fakta, masyarakat yang membutuhkan di mana saja. Inilah
yang akan menggerakkan distribusi pangan,” kata Pungki Martha Kusuma selaku
Head of Wakaf Distribution Center pada Senin (1/3/2021) kemarin.
Melalui Wakaf
Distribution Center inilah nantinya sedekah dermawan akan dijaga dan disampaikan
kepada penerima manfaat melalui kerja sama dengan cabang-cabang Aksi Cepat
Tanggap (ACT), beserta berbagai programnya. Dijelaskan Pungki, pendistribusian
ini dilakukan melalui kolaborasi dengan pihak lain ataupun langsung melalui
armada-armada kemanusiaan ACT.
Relawan di Wakaf Distribution Center Gunung Putri sedang merapikan Beras Wakaf, Selasa (23/2/2021). (ACTNews)
“Jadi kita akan distribusikan ke cabang-cabang
dan kemudian ke penerima manfaat. Teman-teman juga bisa melihat kesiapan kita,
bukan cuma warehouse-nya yang kita
siapkan, tapi juga sistem. Supaya kontrol dan monitoring-nya lebih mudah dan transparan di masyarakat,” jelasnya
seraya menambahkan data-data dari Wakaf
Distribution Center juga akan terus diperbarui berkala untuk menjaga
kepercayaan para dermawan.
Menjadi penghubung antara para dermawan dan
penerima manfaat, pengelolaan Wakaf
Distribution Center juga dipastikan untuk dilakukan secara profesional. Semata untuk memastikan bahwa sedekah tetap
sampai ke penerima manfaat dalam keadaan terbaik. Oleh karenanya, para pekerja
di Wakaf Distribution Center juga
merupakan orang-orang yang akrab dengan bidang ini.
“Prinsipnya Wakaf
Distribution Center harus lebih baik dari komersial. Untuk menjaga nilai
dan kualitas yang terbaik. SDM-nya mesti handal. SDM kita pun merekrut dari
teman-teman yang punya latar belakang di distribution
channel dan distribution center yang
telah terbiasa mengelola pergudangan agar menjadi profesional, lebih hebat, dan lebih dahsyat lagi,” tutur Pungki.
Sejauh ini ada lima Wakaf Distribution Center, yakni di Gunung Putri, Bogor, yang
menjadi induk Wakaf Distribution Center
Nasional dan mampu menampung 1.000 ton bantuan. Kemudian di Gunung Sindur untuk
wilayah Jabodetabek, Jombang untuk Jawa Timur, Banjarmasin untuk Kalimantan
Selatan, dan Mamuju untuk Sulawesi Barat.
Namun untuk mendukung aksi kemanusiaan dari ACT
lebih maksimal lagi, Wakaf Distribution
Center rencananya juga akan hadir juga di 37 provinsi di Indonesia.
Sementara target dalam waktu dekat, 11 titik Wakaf Distribution Center akan diaktifkan di sejumlah daerah.
Oleh karenanya, Pungki mengharap doa dan
dukungan para dermawan untuk kelangsungan program ini. Apalagi program ini juga
yang akan terus mendorong Gerakan Sedekah Pangan Nasional, yang bertujuan mewujudkan
kedaulatan pangan negeri.
“Sama-sama kita rangkul saudara kita ini bukan dicuekin, bukan ditinggalkan, tapi kita
bantu. Percayakan kepada kami, ini sudah menjadi aksi nyata program-program
kita. Bahwa kita adalah lembaga yang memiliki integritas terdepan dan
terpercaya, dengan sistem yang kita buat dan terus improve. Maka boleh kita kunjungi dan salurkan ke Indonesia
Dermawan untuk memberikan dukungan terbaik,” pungkas Pungki. []