
ACTNews, ISTANBUL – Tenaga kerja
ikut terkena imbas pandemi di Turki. Negara ini sempat memberlakukan lockdown di beberapa kota besar. Padahal
baru-baru ini, Turki mulai pulih dari resesi pertamanya dalam satu dasawarsa
terakhir.
Dengan risiko
pengangguran massal, jatuhnya pariwisata, dan mata uang yang tidak stabil,
"Situasinya sangat buruk," kata Atilla Yesilada, ekonom di think tank
GlobalSource Partners, dikutip dari
AFP pada 19 Mei lalu.
Bukan tanpa
solusi, CNBC Indonesia menyebut pemerintah Turki sebelumnya meluncurkan paket
stimulus pada Maret sebelum virus itu menyerang dan menulari masyarakat Turki. Namun
bantuan itu dinilai sejumlah pihak belum dapat mencukupi.
Dampak Covid-19
ini turut dirasakan diaspora Uighur di Istanbul, Turki. Pandemi juga
melumpuhkan ekonomi sehingga penghasilan mereka menurun. Bahkan, sebagian
keluarga Uighur prasejahtera juga semakin merana dengan naiknya harga keperluan
pokok, sedangkan penghasilan berkurang.
Penyerahan bantuan langsung tunai kepada salah satu keluarga diaspora. (ACTNews)
“Masyarakat diaspora Uighur di Turki yang terdampak Covid-19 dengan tiadanya lapangan pekerjaan
aktif selama masa pandemi. Saat ini jumlah kasus Covid-19 di Turki mencapai
lebih dari 200.000 kasus positif,” jelas Firdaus Guritno dari Tim Global
Humanity Response – ACT saat pendistribusian bantuan, Rabu (1/7) lalu.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Muslim Volunteer Malaysia (MVM) ikut membantu para penyintas yang saat ini sedang dalam kondisi sulit. Paket pangan, bantuan langsung tunai, dan paket sanitasi kepada 100 kepala keluarga atau 600 jiwa diaspora Uighur di Istanbul.
“Kami membagikan
ratusan paket pangan, paket sanitasi, dan nantinya kita akan membagikan bantuan
langsung tunai kepada masyarakat Uighur yang ada di sini. Kami beryukur bisa berkolaborasi dengan MVM, yang sangat peduli dengan masyarakat Uighur. Insyaallah bantuan yang diberikan akan meringankan mereka yang di wilayah
Turki,” kata Firdaus.
Bantuan dari ACT dan MVM untuk masyarakat Uighur ini bukan yang pertama kalinya karena seperti ACT, organisasi asal Negeri Jiran yang berdiri Desember 2014 itu juga berfokus kepada isu-isu kemanusiaan. Pada awal Ramadan lalu, ACT bersama MVM juga mendistribusikan ratusan paket pangan. Begitu juga menjelang Idulfitri, bantuan kembali menyapa mereka yang tinggal di Kayseri dan Istanbul. []