
ACTNews, KABUPATEN PANDEGLANG – Pemukiman
di Kampung Pasir Purut, Desa Kondangjaya, Kecamatan Cisata, Kabupaten
Pandeglang, memang rawan kekeringan. Apabila kemarau tiba kemarau sekitar dua bulan saja,
dipastikan sumur manual dangkal yang biasa digunakan oleh masyarakat akan mengering.
“Akhirnya
masyarakat akan menggunakan air dari sebuah sumber yang debit airnya juga
mengecil selama musim kemarau,” ujar Sukmajaya Laksana dari Tim Program Global
Wakaf-ACT Serang Raya pada Jumat (11/2/2022) lalu.
Padahal warga
sangat membutuhkan air, termasuk untuk mata pencaharian. Sebagian warga bekerja
sebagai buruh serta petani. Sawah mereka menggunakan sistem tadah hujan,
sehingga akan rawan gagal panen saat kemarau panjang tiba.
Sebagian warga
juga masih belum memiliki MCK, sementara kondisi MCK umum juga menjadi
perhatian sebab kondisinya tidak begitu baik. “Akses menuju sumber air dan MCK umum letaknya
berada di dekat pemukiman warga yang jalannya agak rusak. Masyarakat harus
melewati jalan menurun untuk menuju sumber air,” terang Sukma.
Global Wakaf-ACT
membantu mempermudah akses sanitasi di Kampung Pasir Purut melalui pembangunan
Sumur Wakaf. Pembangunan yang rampung pada pertengahan Februari lalu ini, juga
lengkap dengan MCK bagi masyarakat.
“Pembangunan sumur bor sedalam 60 meter ini, diharapkan menjadi sumber air baru bagi masyarakat. Sebab jika kedalaman kurang dari 60
meter, kondisi sumur akan kembali kering saat musim kemarau,” kata Sukma.
Warga pun
antusias menyambut peresmian Sumur Wakaf ini. Salah satunya Supriadi yang
mengungkapkan syukur atas kehadiran sumber mata air baru di Kampung Pasir
Purut. “Terima kasih kepada pihak Global Wakaf-ACT yang sudah membangun Sumur
Wakaf di kampung saya. Semoga menjadi pahala jariyah bagi tim beserta para
wakif, dan menjadi manfaat bagi kami semua sebagai warga,” katanya. []