
ACTNews, KABUPATEN BURU – Masjid
Al-Amin menjadi satu-satunya masjid bagi para mualaf di Dusun Teratai,
Kecamatan Kaiely, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Masjid ini berdiri secara
swadaya dengan semangat bersama masyarakat mualaf Dusun Teratai, pada tahun
2003.
Setelah itu,
Masjid Al-Amin memegang peranan penting dalam kehidupan rohaniah warga muslim
di Dusun Teratai. Selain menyelenggarakan salat lima waktu, pihak pengurus
masjid juga rutin mengadakan TPQ untuk para mualaf, anak-anak dan orang tua.
Tetapi tak lama
setelah masjid itu berdiri, imam masjid yang memegang peran penting bagi rumah
ibadah tersebut meninggal dunia. Sementara masyarakat yang saat itu baru
memeluk agama Islam, belum bisa melanjutkan tugas mendiang imam, sampai masjid
berdinding papan tersebut lapuk dan roboh.
Belasan tahun
masyarakat muslim di Dusun Teratai hidup tanpa rumah ibadah. Jika ingin
mengadakan kegiatan, mereka menggunakan rumah warga salah satu warga untuk
beribadah jemaah. Terkadang ketika tiba hari ibadah di hari-hari khusus seperti
tarawih, masyarakat akan menggunakan masjid di kampung sebelah.
Karena tidak adanya masjid, warga beribadah di salah satu rumah warga, atau pergi ke masjid di kampung jika ingin beribadah hari besar. (ACTNews)
“Kami membutuhkan
masjid sebagai tempat kami menyelenggarakan shalat lima waktu dan pengajian.
Kami rindu suara azan, kakak. Dan kami butuh pendampingan tentang Islam. Sudah
belasan tahun kampung kami tidak terdengar suara azan lagi,” ungkap Kadir
Flores sebagai Salah Satu Ketua RT setempat pada Kamis (7/10/2021) lalu.
Masyarakat
sebenarnya kembali melakukan swadaya untuk melakukan renovasi masjid, tetapi
sempat terhenti sebab keterbatasan dana. Kini berbagai pihak mulai
mengikhtiarkan kembali pembangunan masjid di dusun tersebut.
“Kami berharap
pembangunan masjid cepat rampung, agar kami tidak sulit lagi ketika mau
beribadah. Kalau kami mau salat harus berjalan kaki ke kampung tetangga yang
jaraknya sekitar 4 kilometer. Kasihan anak-anak (kami) ini harus berjalan kaki,”
ucap Kadir.
Aksi Cepat
Tanggap (ACT) Maluku turut mengikhtiarkan pembangunan masjid di dusun dengan
penduduk 140 jiwa tersebut lewat tangan-tangan Sahabat Dermawan. “Dengan adnaya
bantuan Sahabat Dermawan, kami berharap bisa mempercepat pembangunan yang saat
ini berlangsung, dan insyaallah kita bisa menghadirkan kembali kemudahan
beribadah untuk mereka,” terang Wahab Loilatu sebagai Kepala Cabang ACT Maluku.
[]