
ACTNews, BOGOR –
Akhir Juli lalu, sepulang mengantarkan paket pangan bagi guru dan murid di Blok
Cipandawa, kampung baru yang menjadi tempat relokasi warga Cileuksa, Kabupaten
Bogor yang terdampak bencana longsor awal tahun ini, ACTNews singgah ke kediaman Sanemi. Sanemi merupakan lansia yang
tinggal sendirian di rumah tak layak huni di Kampung Kembang Kuning, Desa
Jugalajaya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Perkampungan itu berbukit, dan Sanemi
tinggal di bagian yang cukup atas. Hari itu, hujan baru saja mengguyur, membuat
gang sempit nan curam menuju rumah Sanemi agak licin.
Sanemi
merupakan salah satu lansia yang mendapatkan pendampingan dari tim Masyarakat Relawan Indonesia dan ACT Bogor. Hal ini mengingat kondisinya yang memprihatinkan. Rumah yang didiami Sanemi berbentuk panggung dengan kayu-kayu penopang
yang telah rapuh termakan usia dan suhu udara yang berubah-ubah. Ia tinggal di
rumah itu sendirian. Hanya ada satu sumber penerang saat malam tiba, yaitu
lampu ber-watt rendah dan itu pun sumber listriknya berasal dari tetangga.
Bilik
bambu jadi dinding rumah Sanemi. Di bagian dapur hanya tersedia tungku dengan bahan
bakar kayu untuk memasak. Terdapat satu kamar yang jadi tempat Sanemi melewati
malam di tengah kegelapan. Sedangkan tak ada kamar mandi dan sumber air. Untuk
kebutuhan MCK, Sanemi harus menumpang ke kamar mandi tetangganya. Sementara air bersih ia dapatkan dari sungai atau air hujan yang ia tampung.
Sepi
dan gelap seakan menjadi teman lansia ini setiap harinya. Saat malam dan hujan, dingin dengan
mudah masuk lewat dari celah bilah bambu yang menjadi dinding atau genting yang
tak rapat. Tak ada barang-barang mewah di rumah yang ditempati Sanemi, bahkan televisi atau radio sebagai hiburan pun tak ada.
Kini
lebih dari dua bulan berlalu sejak ACTNews
pertama kali singgah ke tempat tinggal Sanemi, kabar baik pun tiba. Sanemi kini
telah menempati rumah baru yang dibangun oleh ACT. Lebih kurang dua pekan
proses pembangunan, dan pada Kamis (1/10) kemarin, rumah tersebut resmi
ditempati Sanemi. Raut bahagia terpancar dari wajah lansia yang tak memiliki
keluarga itu. Terlebih, rumah tersebut juga dilengkapi dengan peralatan rumah tangga.
“Terima
kasih banget, kayak mimpi. Emak hidup sendiri, enggak ada keluarga sama
saudara, enggak punya apa-apa. Tiba-tiba ACT datang, relawan ngajak foto-foto, ngobrol, kayak keluarga
sendiri, ternyata sekarang dibuatin rumah baru,” ungkap Sanemi, Kamis kemarin.
Kehadiran
rumah baru untuk Sanemi merupakan hasil dari penggalangan dana melalui laman
Indonesia Dermawan. Tercatat terdapat 335 dermawan dengan total sedekah yang
dikumpulkan mencapai lebih dari Rp19,5 juta. Khisnul Khasanah dari Tim Program
ACT Bogor mengatakan, rumah untuk Sanemi merupakan rumah baru, bukan renovasi.
Hal tersebut karena kondisi rumah lamanya tak memungkinkan hanya untuk
direnovasi. “Pembangunan rumah untuk Nenek Sanemi ini dimulai dari nol. Semua
dana berasal dari kedermawanan masyarakat yang disalurkan melalui Indonesia
Dermawan,” jelas Khisnul.
Pendampingan ke lansia yang dilakukan ACT bukan hanya ke Sanemi saja, melainkan masih banyak lansia lain yang hingga kini terus mendapatkan pendampingan. Setiap orang yang ingin terlibat dalam aksi kebaikan ini pun sangat terbuka luas. ACT telah menghadirkan laman Indonesia Dermawan sebagai sarana kebaikan. Nantinya dana yang terkumpul akan diimplementasikan untuk hal-hal baik.[]