
ACTNews, MALANG – Muhammad Arief
atau akrab disapa Pak Doyi mungkin tak seberapa terkenal di kalangan warga
Malang. Tapi, peran sosok sederhana ini manfaatnya bisa dirasakan langsung.
Doyi biasa berkeliling jalan-jalan di Kota hingga Kabupaten Malang, ia
membersihkan jalan tersebut tanpa pamrih. Ia melakukan itu secara sukarela
disela-sela pekerjaannya menjadi tukang pijat.
Dengan
menaiki kendaraan usang, setiap hari Doyi membawa berbagai peralatan kebersihan
serta sebuah plang bertuliskan “bersih-bersih tanpa pamrih”. Ingin bermanfaat
dan ingin melihat lingkungannya bersih serta nyaman menjadi alasan utama ia
melakukan hal ini. Walau dengan keterbatasan fisik akibat kecelakaan pada 2013
silam, Doyi tak patah arang, semangatnya tak pernah pudar.
“Saya orang
kecil, juga ingin memberikan manfaat untuk orang lain. Membersihkan dan menyapu
jalanan agar lingkungan bersih,” ungkapnya.
Sebagai tukang pijat, tak banyak pelanggan yang
menggunakan jasanya. Apalagi selama pandemi, hanya 2 sampai 5 orang saja per
bulan, itu pun dengan bayaran tak seberapa. Akan tetapi, ia tetap bekerja untuk
memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu, Doyi memiliki orang tua yang usianya
sudah menginjak 93 tahun dan memerlukan perawatan khusus.
Kini, tak banyak harapan Doyi. Ia hanya ingin memiliki
kendaraan yang lebih baik agar dapat membawa peralatan kebersihan dengan aman.[]