
ACTNews, JAKARTA – Tikem, oleh para tetangganya biasa disapa dengan "Mak Tikem". Siapa sangka nama panggilan itu juga yang
menjadi perantara rezekinya. Mak Tikem yang kini berusia 49 tahun, masih
semangat menjajakan dagangannya selama 3 tahun belakangan. Bungkus bakso siap saji
dengan label ‘Bakso Mak Tikem’, menjadi andalan ibu 2 anak tersebut sebagai tambahan
penghasilan sang suami yang memiliki usaha servis AC mobil.
Ketika pandemi
merebak, penjualan bakso Mak Tikem ikut merosot. Sama halnya dengan usaha
servis AC mobil suaminya yang terpaksa gulung tikar karena sepinya pelanggan
dan kini beralih menjadi sopir daring menggunakan mobil milik keponakannya yang
disewa. “Ya habis kalau mengandalkan jualan bakso aja enggak cukup, mas. Yang
ada nanti modal jualan habis dipakai untuk kebutuhan hidup,” ujar Mak Tikem, ditemui di rumahnya di wilayah Jagakarsa, Kamis (3/9).
Salah satu contoh produk Bakso Mak Tikem.(ACTNews)
Merasa butuh tambahan lainnya, Mak Tikem juga berusaha bertahan dengan menjual kue basah serta aneka kuliner lain. Sebuah meja diletakkan di depan rumah, sehingga selain bakso, para pelanggan bisa menemukan penganan seperti gorengan. “Apa aja saya ambil, Mas. Saya usahain,” ungkap Mak Tikem sembari tersenyum.
Di usia yang
nyaris menyentuh setengah abad, ia masih bersemangat menjalankan usahanya dan
berpikir bagaimana usaha ini akan semakin berkembang. Ke depannya, ia berpikir
untuk membeli lagi lemari es pembeku untuk bakso-baksonya. “Insyaallah kalau
ada modal lagi, saya mau kembangin usaha bakso saya. Butuh freezer biar baksonya awet dan tahan lama,” harap Mak Tikem.
Global Wakaf – ACT mendukung ikhtiar Tikem untuk terus mengembangkan
usahanya walau terganjal pandemi. Lewat program Wakaf Modal Usaha Mikro, Global
Wakaf menyampaikan amanah dermawan kepada Mak Tikem pada Kamis (3/9) lalu.
“Harapan kita, hadirnya kepedulian para dermawan pada hari ini dapat membantu
Mak Tikem untuk terus melanjutkan usahanya walaupun di masa-masa sulit ini,”
ungkap Muhammad Albar dari Tim Program ACT Jakarta Selatan
Dalam kesempatan
itu, Albar juga mengajak para dermawan untuk terus mendukung para pelaku usaha
mikro yang saat ini menghadapi tantangan penjualan dan permodalan karena
pandemi. ”Kami mengajak para dermawan untuk membantu pelaku usaha kecil yang
kendala permodalan melalui program Wakaf Modal Usaha Mikro. Terutama mengingat
saat ini Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali berlaku di Jakarta.
Mudah-mudahan kita bisa membantu meringankan beban mereka,” harap Albar. []