
ACTNews, JAKARTA – Yeti Suryati
(45) pada akhirnya harus memutar otak setelah pandemi menyerang. Aktivitas
sehari-hari, termasuk bekerja menjadi terbatas, sementara ia dan suami masih
harus membiayai keluarga. Ditambah, suami juga Yeti dirumahkan oleh perusahaan
tempatnya bekerja.
Berbekal
pengalaman menjadi reseller, serta resep dari saudaranya, perempuan yang bekerja
sebagai guru les anak-anak ini akhirnya terjun ke dunia dagang. “Sekarang jualan kue-kue
basah. Di awal, saya jualan secara online.
Sekarang setelah izin sama RT setempat, tambah jualan offline juga di depan kontrakan saudara,” cerita Yeti ditemui di tempatnya
berjualan di Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada
Kamis (2/9/2021) lalu.
Meskipun usaha
yang Yeti jalani saat ini melewati pasang surut, namun secara keseluruhan usaha
ini mendapatkan sambutan baik dari para pelanggan. “Sempat lagi enggak ada
modal waktu itu, tapi pesanan tetap ada,” cerita Yeti.
Untuk mendukung
usaha Yeti saat ini, Global Wakaf-ACT memberikan bantuan melalui program Wakaf
UMKM. Lewat program ini, selain mendapatkan modal, Yeti juga dapat mengikuti
pendampingan usaha. Sehingga diharapkan usaha Yeti dapat berkembang dan melewati
pandemi saat ini.
Yeti pun
berterima kasih atas bantuan yang sampai kepada dia. “Dengan adanya modal usaha
ini, saya ingin membeli peralatan dan juga bahan baku untuk kue-kue. Agar bisa
lebih banyak memproduksi dan juga bisa memenuhi pesanan dari pelanggan dengan
cepat,” ucap Yeti. []