
ACTNews HULU SUNGAI TENGAH –
Banjir besar yang melanda Kalimantan Selatan
pada Januari lalu masih menyisakan duka bagi warga terdampak. Kehidupan mereka
kini belum sepenuhnya kembali seperti semula, warga tengah masuk masa pemulihan
pascabencana. Harta benda yang sebelumnya rusak atau hilang terbawa arus, saat
ini coba dipenuhi kembali dengan perekonomian yang juga masih terbatas, selain
karena besarnya dampak bencana, juga pandemi sedang melanda.
Di antara wilayah Kalsel yang cukup parah terdampak
banjir ialah Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Di sana, selain memaksa warga
mengungsi, juga permukiman terendam banjir dan merusak rumah. Kini, hunian
menjadi salah satu kebutuhan yang perlu dipenuhi. Sayang, tak semua warga mampu
membangun hunian kembali.
Ikhtiar
terus mendampingi penyintas, Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Jasa Raharja
Wilayah Kalimantan Selatan di awal April ini meresmikan dimulainya pembangunan
Family Shelter. Hunian nyaman keluarga ini dibangun di tiga lokasi di Hulu
Sungai Tengah, tepatnya Desa Bulayak dan Baru. Sedangkan hunian nyaman keluarga
di Desa Haliau merupakan buah kolaborasi dengan DPP dan DPW Jatim Plus Kompartemen BPRS Asosiasi
Bank Syariah Indonesia.
“Pembangunan
Family Shelter ini jadi tindak lanjut atas penggalangan dana yang dilakukan oleh
seluruh insan Jasa Raharja,” jelas Kepala Cabang Jasa Raharja Wilayah Kalimantan Selatan Eva Yuliasta usai
peletakkan batu pertama pembangunan Family Shelter di Desa Haliau, Kamis
(1/4/2021).
Seremoni
dimulainya pembangunan ini selain dihadiri oleh tim ACT dan Jasa Raharja
Wilayah Kalsel, juga Pengerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Hulu Sungai
Tengah. Ketua Tim PKK Hulu Sungai Tengah Cheri Bayuni Budjang Aulia Oktafiandi
menyambut baik hadirnya tempat tinggal nyaman ini. Ia berharap, dengan
dibangunnya Family Shelter mampu membangkitkan semangat pulih bagi warga
terdampak bencana.
“Mudah-mudahan
pembangunan Family Shelter ini menjadi berkah bagi kita semua,” ujar Cheri.
Family Shelter merupakan salah satu wujud
nyata kedermawanan masyarakat yang disalurkan melalui ACT. Bangunan serupa
sebelumnya juga sudah berdiri di wilayah terdampak gempa di Lombok, Sulawesi
Tengah serta yang baru-baru ini ialah Mamuju. Dengan kehadiran tempat tinggal
ini, harapan besar agar penyintas bisa segera pulih kembali keadaannya
pascabencana.
Kepala Cabang
ACT Kalsel Zainal Arifin mengatakan, di Sungai Hulu Tengah, pembangunan Family
Shelter ini juga dalam rangka menyambut Ramadan. Pasalnya, tahun ini merupakan
Ramadan kedua masyarakat di tengah pandemi, dan khusus di Kalsel jadi ibadah
puasa pertama selepas bencana besar. Untuk itu, duka perlu segera dihilangkan,
agar penyintas bisa maksimal memunaikan ibadah.
“ACT mengajak masyarakat untuk ambil bagian dalam aksi kebaikan. Hingga kini, penyintas bencana masih membutuhkan uluran tangan kita. Apalagi saat ini menjelang Ramadan, jangan sampai ada saurada kita yang masih terbelenggu duka saat menjalankan ibadah puasa,” ungkap Zainal.[]