
ACTNews, BANGKA BARAT – Jika diliat dari
ketinggian, Pesantren Uwais Al-Qorni yang ada di Desa Tempilang, Bangka Barat,
berdiri di atas tanah yang berwarna kecokelatan. Lokasi tersebut merupakan
bekas tambang timah di Bangka. Jika kering, demu akan berterbangan, sedangkan
saat hujan melanda tanah licin dan becek mengelilingi pesantren.
Berdirinya
Pesantren Uwais
Al-Qorni berawal dari warga yang berkeinginan di Tempilang ada pesantren untuk
meningkatkan pengetahuan agama Islam anak-anak. Hal ini lah yang kemudian
membawa Ustaz Agus Zainal mendirian pesantren di atas tanah wakaf bekas tambang
timah.
Sejak tahun 2020 hingga saat ini, ada 72 santri yang tinggal di Pesantren Uwais Al-Qorni. Sebagian
besar santri merupakan anak-anak dari keluarga prasejahtera. Dengan kondisi
seadanya, mereka tinggal di pesantren tanpa ada paksaan membayar iuran
pendidikan.
Asrama yang mereka tempati hanya terbuat dari tripleks, dengan kamar mandi sederhana yang belum memiliki
akses air bersih yang memadai. Tempat tinggal mereka itu juga tak mampu menahan
teriknya panas dan dingin malam atau saat hujan. Bahkan, pernah suatu ketika
saat hujan deras di malam hari, asrama santri nyaris ambruk karena tanah yang
terkikis air dan menimbulkan longsor. Malam itu juga, santri bersama guru
bergotong-royong mencegah longsor menggunakan karung berisi pasir.
Tak hanya asrama yang
sederhana, ruang dan fasilitas belajar Pesantren Uwais Al-Qorni pun apa adanya. Hanya
ada tiga ruang kelas dengan meja lipat yang jumlahnya lebih sedikit dari pada
santri.
“Sudah ada 35 pengajar yang mengabdi di pesantren ini tanpa dibayar dan ikhlas memberikan waktu serta tenaganya untuk para santri. Mereka hanya mengharapkan pahala dari Allah. Kami merasa sangat bersyukur dengan hadirnya Aksi Cepat Tanggap yang sudah sangat membantu para santri.” ungkap Ustaz Agus saat ditemui tim ACTNews pertengahan Juni ini.
Penampakan Pesantren Uwais Al-Qorni pada bulan Juni 2021. Pesantren ini berlokasi di area bekas tambang timah di Bangka Barat. (ACTNews/Akrbar)
Dukungan dari ACT
Mengetahui perjuangan
santri yang belajar di pesantren yang ada di tanah bekas tambang timah ini, ACT
melalui cabang di Bangka sejak beberapa waktu lalu telah menghadirkan
kedermawanan masyarakat. Bantuan seperti paket pangan, fasilitas belajar berupa
meja lipat, buku pelajaran mushaf Al-Qur’an, Air Minum Wakaf hingga bantuan
pembangunan sekolah telah tersalurkan.
“Alhamdulillah berbagai
program juga terlaksana untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di Pesantren Uwais Al-Qorni. Ini semua merupakan
buah kedermawanan masyarakat Indonesia yang telah peduli pada pendidikan di
penjuru negeri ini,” ungkap Raffles dari tim Program ACT Bangka, Selasa (22/6/2021).
Aksi Cepat Tanggap Bangka, tambah Rafles, mengajak Sahabat Dermawan untuk terus ikut
membersamai perjuangan para santri penghafal Al-Qur’an Pesantren Uwais Al-Qorni dengan menyediakan lingkungan dan
fasilitas yang memadai untuk para santri melalui laman Indonesia Dermawan.[]