
ACTNews, SIGI – Setelah gempa
menghantam Palu, Sigi, dan Donggala pada 2018 lalu, masyarakat terdampak
masih berbenah. Salah satunya memperbaiki ekonomi mereka yang ikut terguncang
keras oleh gempa. Berbagai usaha mereka gerakkan untuk kembali bangkit setelah
diterpa bencana.
Salah satunya
dibuktikan oleh kaum ibu yang masih tinggal di Integrated Community Shelter (ICS) di Desa Langaleso, Kecamatan
Dolo, Kabupaten Sigi. Mereka yang terdiri dari 20 orang, membentuk anggota
Kelompok Pemberdayaan Bawang Goreng dan menjual kembali hasil bawang goreng itu
kepada masyarakat.
Namun hadirnya pandemi
sejak awal Maret lalu membuat penjualan bawang goreng mandek. Salah satunya
dirasakan oleh Nuraeni (38), ibu dari 3 orang putra yang mengandalkan
kebutuhannya dari berjualan bawang goreng.
“Produksi sempat
berhenti karena kebanyakan pelanggan dari kelompok usaha bawang goreng ini
adalah warung makan, dan mereka tutup selama pandemi. Otomatis rutinitas Nuraeni dan kawan-kawannya berjualan bawang goreng juga tidak berjalan,” ujar Sisi
Nursam Labaso selaku pendamping program pemberdayaan usaha bawang goreng di ICS
Langaleso.
Akibatnya
produksi sempat berhenti dan Nuraeni serta anggota kelompok lainnya mesti cuti
sementara waktu. Beruntung Nuraeni masih bisa menggantungkan hidupnya dari
suaminya yang bekerja serabutan sampai produksi kembali berjalan. Meskipun
begitu, keuntungan mereka menurun drastis.
“Sempat berhenti
produksi, karena dibatasi untuk berkumpul. Terus pemasaran juga jadi stuck. Tapi tetap ada penjualan dari
hasil yang sudah di produksi, kita jajakan di wilayah sekitar ICS saja. Soalnya
enggak bisa mengirim ke daerah lain. Omzet kita juga turun sampai sekitar 70%,” ungkap Sisi.
Untuk menunjang
usaha Nuraeni dan 19 orang teman kelompok usahanya, Global Wakaf – ACT menyalurkan Wakaf Modal Usaha Mikro pada Ahad (13/9). Modal ini
nantinya akan digunakan untuk membeli bahan dan juga untuk memodali pemasaran.
Penyerahan Wakaf Modal Usaha Mikro secara simbolik. (ACTNews)
“Besar harapan
mereka agar mendapatkan suntikan modal di kala pandemi ini. Mudah-mudahan
dengan program Wakaf Modal Usaha Mikro dapat membantu mengembangkan usaha
pemberdayaan bawang goreng tersebut. Nuraeni dan 19 rekannya yang lain
berkomitmen akan mengembalikan dana wakaf ini. Beliau juga mengucapkan terima
kasih yang setulus-tulusnya kepada Global Wakaf – ACT yang
sudah memberikan support kepada kelompok usaha mikro seperti mereka,” jelas
Sisi.
Sisi juga berharap, para wakif dapat terus mendukung usaha mereka dalam menggerakkan ekonomi kembali di Sigi. “Terutama setelah bencana, banyak sekali pelaku ekonomi yang mencoba kembali bangkit. Oleh karenanya, kita mengajak kepada para dermawan untuk selalu membersamai mereka salah satunya bisa melalui program Wakaf Modal Usaha Mikro ini. Semoga dengan hadirnya amanah para dermawan, dapat membuat mereka kembali berdaya seperti sebelumnya,” katanya. []