
ACTNews, BANJARMASIN, KOTABARU – Jumat (16/10) seakan menjadi hari penuh keberkahan bagi warga di
sekitar Masjid At-Taqwa, Banjarmasin serta Masjid At-Taubah, Semayap, Kotabaru.
Sejak pagi, warga telah hadir di pelataran dua masjid itu. Mereka menantikan
paket pangan yang tersedia di rak sedekah pangan buah dari Gerakan Nasional
Lumbung Sedekah Pangan. Keramaian di pagi itu juga diiringi dengan protokol
kesehatan.
Satu per satu
berbagai macam bahan pangan ditata rapi di Lumbung Sedekah Pangan. Warga di sekitar lokasi lumbung telah bersiap untuk mengambil bahan pangan
yang mereka butuhkan. Mayoritas penerima manfaat pangan merupakan warga
prasejahtera serta mereka yang ekonominya ikut terdampak oleh adanya pandemi.
Namun, ada yang
istimewa di lokasi Lumbung Sedekah Pangan di Kotabaru, Kalimantan Selatan kali ini.
Ialah hadirnya remaja dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darul Ulum. Mereka
bukan mengantre untuk mengambil kebutuhan pokok, melainkan untuk menyerahkan berbagai bahan pangan untuk disedekahkan melalui Lumbung Sedekah Pangan.
“Yang muda, yang
bersedekah,” jelas salah satu di antara mereka, Jumat (16/10).
Hadirnya bahan
pangan dari mahasiswa STIT Darul Ulum ini menambah stok kebutuhan yang bisa warga prasejahtera ambil secara
gratis. Hasilnya, 86 keluarga mendapatkan kebutuhan pangan dari Lumbung Sedekah Pangan di
Kotabaru. Sedangkan 99 keluarga di Banjarmasin mendapatkan paket pangan dari Lumbung Sedekah Pangan yang ada di pelataran Masjid At-Taqwa, Banjarmasin.
Retno
Sulisetiyani dari Tim Program ACT Kalimantan Selatan mengatakan, keterlibatan remaja serta
kaum muda lain dalam Gerakan Nasional Lumbung Sedekah Pangan menjadi sinyal baik atas
kehadiran kepedulian generasi muda. Belum lagi para relawan Masyarakat Relawan
Indonesia (MRI) mengambil peran besar dalam terlaksananya gerakan ini, yang
juga mayoritas dari kalangan usia muda.
“Teman-teman relawan juga sangat aktif dalam menyukseskan kegiatan sedekah pangan lewat Lumbung Sedekah Pangan. Selain bertugas melancarkan pendistribusian, mereka pun sering ikut bersedekah menghadirkan kebutuhan pangan untuk masyarakat prasejahtera,” jelas Retno, Jumat (16/10).
Gerakan pemenuhan pangan
Hadirnya Gerakan
Nasional Lumbung Sedekah Pangan yang diikuti oleh kalangan muda di Kalsel
merupakan salah satu ikhtiar Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam merespons kebutuhan
pangan masyarakat di tengah pandemi. Sejak diluncurkan awal Agustus lalu, rak
sedekah pangan terus menjamur di berbagai kota/kabupaten. Per 10 Oktober lalu, Lumbung Sedekah Pangan telah hadir di 173 titik. Masjid,
Kantor Cabang ACT serta permukiman warga menjadi tempat rak ini hadir. Selain
dari komunitas, warga sekitar Lumbung Sedekah Pangan pun tak sedikit yang ikut
berpartisipasi dengan memberikan pasokan pangan.
Retno mengatakan, Lumbung Sedekah Pangan merupakan medium bagi masyarakat untuk peduli terhadap sesama, khususnya kala pandemi. Warga yang ingin bersedekah dalam bentuk natura bisa datang langsung ke lokasi Lumbung Sedekah Pangan dan meletakkannya di sana. Atau, bisa juga menitipkannya melalui relawan MRI serta Kantor Cabang ACT terdekat. “Selain natura, sedekah pun bisa dalam bentuk tunai dengan bersedekah melalui laman Indonesia Dermawan,” ajak Retno, Jumat (16/10).[]