
ACTNews, LEBAK – Pembangunan Integrated Community Shelter (ICS) mulai dibangun di Desa Sukarame, Kecamatan Sajira, Lebak. Beberapa hari sejak peresmiannya pada Selasa (3/3) lalu, ICS kini memasuki 15% tahap pengerjaan.
“Sekarang sudah masuk 15%
pengerjaan dan kita masih mengurus barang-barang material selanjutnya. Sampai
sekarang tim konstruksi sedang merakit tiang kuda-kuda dan mengecor tiang kaki
fondasi,” kata Dede Abdul Rohman selaku Koordinator Pembangunan ICS.
Tim konstruksi yang tadinya hanya beranggotakan 9 orang, akan bertambah beberapa 7 orang lagi. Tujuannya tidak lain adalah untuk mempercepat pembangunan ICS ini, yang memiliki fasilitas umum cukup banyak.
Beberapa tiang kuda-kuda ICS di Lebak yang telah selesai dibangun. (ACTNews)
“Dilengkapi dengan 20 pintu MCK,
gudang, sekretariat kesehatan, dapur umum, serta sarana ibadah atau masjid,
ditambah arena bermain untuk anak-anak yang akan menghuni ICS ini.
Insyaallah dengan hadirnya 7 orang tambahan, pengerjaan ICS juga akan lebih
cepat,” jelas Dede. Tim mengusahakan dapat menyelesaikan pembangunan ICS dalam
waktu kurang lebih 3 sampai 4 pekan semenjak peresmian.
Perkembangan pengerjaan ICS di Lebak hanya dicapai dalam waktu dua hari semenjak peresmiannya. Para pengungsi yang nantinya akan menghuni ICS merupakan warga sekitar Situ Cibodang dan warga dari Kampung Somang, yang menjadi korban terdampak banjir bandang pada awal Januari lalu.
Hamdani, warga Kampung
Somang yang hadir di acara itu, menuturkan bahwa sekitar 70 rumah rusak akibat
banjir bandang dari luapan Sungai Ciberang yang mengalir di kampugnya. Air
bercampur tanah longsor yang merendam rumah-rumah yang berada di bantaran
sungai, sehingga tak layak lagi dihuni. “Kampung Somang sekarang jadi zona
merah bencana, warga direlokasi,” ungkapnya, Selasa (3/3).
Kepala Desa Sukarame Asep Sahrudin mengatakan, warga yang tinggal di ICS akan didampingi untuk pemulihan ekonominya. Lokasi ICS yang tepat berada di Situ Cibodang akan dimanfaatkan sebagai objek wisata air di Lebak. “Situ ini merupakan salah satu lokasi yang bakal dikembangkan sebagai sarana wisata air. Warga, khususnya penghuni ICS nantinya akan bisa secara mandiri memperbaiki kondisi perekonomiannya dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada,” jelas Asep. []