
ACTNews,
MAGELANG, SLEMAN DAN KLATEN – Sejak
Rabu (9/3/2022), hingga Kamis dini hari, Gunung Merapi di perbatasan Jawa
Tengah dan DI Yogyakarta tercatat beberapa kali mengeluarkan awan panas
guguran. Luncuran awan panas bahkan mencapai 5000 meter ke arah tenggara.
Akibat kondisi ini, wilayah Magelang, tepatnya beberapa desa di Kecamatan Dukun
dan Sawangan, mengalami hujan abu. Hujan abu juga terpantau di Glagaharjo,
Kecamatan Cangkringan, Sleman.
Dampak
awan panas guguran, warga yang tinggal di wilayah rawan pun melakukan evakuasi
mandiri. Di Sleman, warga Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, berkumpul di
Teras Merapi dan pertigaan Kalitengah Kidul, Cangkringan. Mereka yang melakukan
evakuasi rata-rata datang dari kelompok rentan.
Evakuasi
juga dilakukan untuk warga dari kelompok rentan yang tinggal di Desa Balerante,
Kemalang, Klaten. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Klaten Sri Winoto mengatakan,
sejumlah 60 jiwa melakukan evakuasi mandiri ke balai desa. Hal ini dilakukan
menindaklanjuti aktivitas Merapi yang terjadi semalam, walau di Klaten tak
terpantau hujan abu atau material lain.
“Dalam
menghadapi kejadian tersebut, warga diminta menyikapi dengan tenang dan tidak
panik,” ungkap Winoto.
Untuk
diketahui, Merapi dinyatakan siaga sejak 5 November 2020 lalu. Aktivitas beberapa
kali mengalami peningkatan sehingga warga yang tinggal di sekitar gunung api
tersebut diminta meningkatkan kewaspadaan.[]