
ACTNews, MAJENE – Sekitar 100 jiwa masih bertahan di salah satu pengungsian
yang terletak di Desa Mekkatta Selatan, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene. Sejak hari
pertama, warga mengungsi di bawah tenda yang terbuat dari terpal sederhana hingga
Sabtu (16/01/2020) lalu.
“Sudah sejak terjadinya gempa yang pertama.
Saya langsung ke sini karena khawatir dengan tsunami, saya cari tempat yang
seperti ini, di pegunungan. Ndak
semua (mengungsi di sini), karena masih ada posko lain,” kata Marliana (41)
salah seorang pengungsi.
Sementara bantuan belum menyentuh posko sampai
hari itu, sedangkan masih banyak kebutuhan warga yang mendesak untuk dipenuhi. “Kebutuhan
di sini seperti popok, obat-obatan atau apa belum ada. Masih stok di rumah kita
bawa. Belum ada sama sekali bantuan,” ujar Marliana.
Demikian juga diakui oleh Takdir dari Tim Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Sulawesi Selatan yang berada di lokasi. Ia mengatakan, saat ini banyak kebutuhan mendesak para pengungsi sementara bantuan masih minim.
Sebuah rumah warga yang roboh di Desa Mekkatta Selatan. (ACTNews)
“Pengungsi masih bertahan tetapi logistik masih
minim sehingga kebutuhan pengungsi sulit terpenuhi. Termasuk salah satunya air
bersih karena pascagempa, pipa PDAM dan sumur bor yang mereka punya tertimbun.
Untuk saat ini para pengungsi bertahan menggunakan logistik yang tersisa,
bahkan air sendiri sudah mulai langka,” jelas Takdir pada Ahad (17/1/2021) ini.
Kondisi ini disebabkan oleh jalur menuju titik
pengungsian yang sulit dilalui armada karena berada di pegunungan. Selain di Desa Mekkatta Selatan, ada 3 titik
pengungsian lagi yang tersebar untuk para penyintas. “Mereka mengungsi di
ketinggian karena ada info dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
akan ada potensi gempa susulan,” katanya.
Aksi Cepat
Tanggap (ACT) terus mendorong armada-armada bantuan untuk sampai secepatnya di
Desa Mekkatta Selatan. Takdir berharap, bantuan ini dapat sampai di pengungsian
paling tidak Senin (18/1/2021) besok.
“Kami berharap juga para dermawan agar dapat memberikan kepeduliannya kepada para penyintas yang masih bertahan. Mudah-mudahan kedermawanan kita semua bisa terus mendukung mereka melewati masa-masa darurat ini,” harap Takdir. []