
ACTNews, IZMIR – Tim penyelamat terus menggali
balok beton berat dengan tangan kosong semenjak Jumat (30/10) hingga Sabtu (31/10)
pagi ini, dalam upaya mencari korban selamat dari gempa
bumi sekuat M7,0 yang meratakan bangunan di Yunani dan Turki. Per Sabtu
pagi ini, gempa dilaporkan menewaskan 22 orang dan membuat 800 orang lainnya
luka-luka.
Sebagian besar
kerusakan di Turki terjadi di dalam dan sekitar kota pesisir Laut Aegea, Izmir,
yang memiliki tiga juta penduduk dan dipenuhi dengan blok apartemen bertingkat
tinggi. Sampai sekarang belum diketahui berapa banyak orang yang masih terjebak
di reruntuhan.
“Sampai Jumat malam
ini, upaya search and rescue terus
dilakukan di 17 reruntuhan bangunan yang ada di Kota Izmir. Sementara berbagai
pihak sedang menyiapkan juga bantuan darurat untuk para korban. Di antaranya
tenda, selimut, kasur, dan bantal,” ungkap Firdaus Guritno dari Tim Global Humanity Response – Aksi Cepat
Tanggap (ACT) pada Jumat malam tadi.
Badan
penanggulangan bencana setempat menyatakan sebanyak 196 gempa susulan telah
tercatat, 23 di antaranya berkekuatan lebih dari M4,0. Menteri Lingkungan dan
Urbanisasi Turki Murat Kurum menambahkan operasi pencarian dan penyelamatan
berlanjut di 17 bangunan, di mana empat di antaranya runtuh.
Warga dan tim penyelamat sedang mengangkat reruntuhan pada Jumat sore kemarin. (ACTNews)
Idil Gungor, jurnalis
sekaligus pengelola wisma di kota Siğacik Turki di provinsi Izmir mengatakan
bahwa tsunami kecil yang datang setelah gempa, lebih banyak merusak kota
ketimbang gempa itu sendiri. Wismanya, di sebuah bangunan berusia 100 tahun terendam
sampai ikan berenang di dalamnya. Toko-toko di kota juga terkena banjir dan
merusak barang-barang.
"Semua sempat
terkejut dan kini sudah tenang. Dan kami bertanya-tanya apa yang akan terjadi,
apakah ada tsunami kedua datang?" tanya Gungor.
Zeki Soysal, juga
seorang penduduk di provinsi Izmir, juga menceritakan bahwa dia berhasil keluar
dari gedung kantornya sebelum gedung itu runtuh. "Ada seorang wanita yang
lebih tua di gedung itu tetapi kami menyelamatkannya, dia keluar. Ada gedung
lain di dekat gedung ini. Mereka terus berusaha mengeluarkan orang-orang,"
katanya.
Gempa yang juga
mengguncang hingga ke Pulau
Samos, Yunani, menyebabkan dua orang remaja tewas ketika bangunan yang
runtuh menimpa mereka. "Tak ada kata-kata yang bisa diungkapkan ketika
anak-anak menjadi korban. Di masa yang sulit ini, duka cita mendalam kami untuk
keluarga dan juga Samos karena menghadapi luka yang dalam," ucap Perdana
Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis melalui akun Twitternya.
Selain korban
meninggal, pejabat Yunani setempat mengungkapkan ada 4 orang yang luka-luka.
Salah satunya adalah gadis 14 tahun yang patah tulang. "Itu adalah
kekacauan," kata wakil walikota Giorgos Dionysiou. "Kami tidak pernah
mengalami hal seperti ini," tambahnya. Sementara badan perlindungan sipil
Yunani mengatakan kepada penduduk Samos melalui pesan teks untuk "tetap
berada di tempat terbuka dan jauh dari gedung."
Sampai saat ini, tim relawan ACT di Turki terus bersiaga dan memantau kondisi terkini pascagempa di Laut Aegean. “Insyaallah sudah ada rencana pendistribusian bantuan, dan sampai sekarang kami masih melakukan asesmen kebutuhan apa saja yang mendesak di sana. Kami memohon doa dan dukungan para dermawan di manapun berada, agar kondisi sulit ini dapat cepat berlalu,” harap Firdaus. []