
ACTNews, TANGERANG
SELATAN – Presiden ACT Ibnu Khajar berkunjung
ke Warteg Kharisma Bahari Pondok Cabe. Ia hadir di sana untuk membantu
Operasi Makan Gartis yang bekerja sama dengan 1.000 warteg. Di tengah pembagian makanan, Ibnu sempat bercerita dengan pemilik warteg, yang mengaku omzetnya turun 50 persen dibandingkan hari-hari biasanya.
"Bisa dibayangkan satu warung ini jangan-jangan bisa menghidupi 7 sampai 10 orang. Kalau 1000 warteg itu, paling tidak bisa menghidupi 7 ribu sampai 10 ribu orang. Jadi paling tidak mereka mendapat manfaat. Karena tadi kita tanya, sejak kondisi Covid-19 ini, omzet mereka turun hampir separuhnya. Tadinya Rp2 juta jadi Rp1 juta, kadang Rp700 ribu, bahkan sempat Rp300 ribu," jelas Ibnu.
Tetapi turunnya omzet bukanlah
halangan untuk berbagi. Dari 100 paket makanan yang didistribusikan, pengelola
warteg menambah puluhan porsi lagi untuk berbagi kepada mereka yang
membutuhkan. Hal ini diakui oleh Sofi, salah satu pengelola warteg Kharisma Bahari.
Awalnya memang mereka hanya menyediakan 100 porsi makanan gratis dan stoknya baru habis ketika malam hari. Namun Senin (13/4) itu berbeda. Banyak pengemudi angkutan daring yang kemudian parkir dan mencari makan siang gratis. Melihat antusias itu, mereka juga senang dan menambahkan puluhan porsi lagi.
Pengelola Warteg Kharisma Bahari Pondok Cabe sedang mengemas makanan gratis. (ACTNews/Reza Mardhani)
“Hari ini kita lebihkan dari hari
biasanya. Sebelumnya 100 porsi kita bagikan sampai malam saja kadang masih
sisa. Tapi sekarang yang minat banyak,” kata Sofi, salah satu pengelola Warteg
Kharisma Bahari Pondok Cabe. Ratusan porsi makanan gratis itu pun tandas hanya
dalam waktu sekira satu jam.
Bukan hari itu saja, Warteg
Kharisma Bahari memang memiliki program berbagi setiap Jumatnya yang diberi
nama Jumat Berkah. Warteg memberikan makanan gratis kepada para pengunjung dari pukul 12.30 hingga 14.30.
“Memang sebelumnya juga kita sudah
(berbagi). Jumat Berkah kita gratiskan dari jam setengah 1 sampai jam setengah
3. Lumayan banyak orang yang habis salat Jumat, pada ke sini makan. Tapi kalau
dulu makan di sini gratis, sekarang bisa dibungkus,” jelas Sofi.
Tetapi ia juga mengakui bahwa 3 pekan belakangan para pelangannya sudah mulai berkurang satu per satu. Hal ini dikarenakan adanya imbauan pembatasan jarak fisik sehingga banyak instansi yang meliburkan karyawan-karyawannya.
"Ya sudah tiga minggu
belakangan. Enggak tahu kalau sekarang (karyawan-karyawannya ke mana), sepertinya diliburin,"
ujarnya.
Sofi merasa terbantu dengan
hadirnya program Operasi Makan Gratis. Selain bisa berbagi dengan sesama, ia juga senang karena
dapat menambah penghasilannya.
“Ya sangat membantu sekali, apa
lagi sejak ada corona, penghasilan menurun. Turunnya sampai 50%, setengahnya. Alhamdulillah ada program ini bisa untuk tambah-tambah," ucap Sofi.
Warteg Kharisma Bahari merupakan salah satu warteg yang berpartispiasi dalam program Operasi Makan Gratis bersama 1.000 Warteg. Hingga Senin (13/4), tercatat lebih dari 700 warteg di Jabodetabek telah berpartisipasi dalam program tersebut. []