
ACTNews, SLEMAN – Proses pencarian siswa Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Turi, Sleman, yang mengalami musibah saat melakukan susur sungai, terus
dilakukan pada Sabtu (22/2) siang. Tim Disaster Emergency Response (DER) - ACT DI Yogyakarta beserta
tim pencarian dan pertolongan gabungan telah memulai kembali penyisiran yang
diduga menjadi tempat korban yang masih dinyatakan hilang. Lokasi kejadian
berada di Sungai Sempor, Sleman.
Fuad Ahmad Nafis dari tim DER - ACT DI Yogyakarta mengatakan, pada pukul 10.15 WIB tadi telah ditemukan satu siswa yang sebelumnya dinyatakan hilang. Korban ditemukan di Lengkong Polowidi. Dengan demikian korban yang masih hilang berjumlah dua orang. “Satu korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” jelasnya, Sabtu (22/2).
Dari data terkini
yang ACTNews dapat, korban
meninggal dunia berjumlah delapan orang, dua masih dinyatakan hilang. Dari total
peserta susur sungai sebanyak 249 anak, 216 di antaranya selamat dan 23 lainnya
luka-luka. Korban yang menjalani rawat jalan atau diperbolehkan pulang sebanyak
21 siswa, sedangkan 2 siswa atas nama Teta Versya dan Hapsari Teta masih
menjalani rawat inap di Puskesmas Turi.
Saat ini, tim DER-ACT
dan SAR gabungan telah memulai kembali pencarian korban yang masih hilang di
Sungai Sempor, Sleman. Kondisi cuaca di lokasi kejadian terpantau berawan.
Musibah yang dialami siswa SMPN 1 Turi terjadi saat mereka sedang melakukan kegiatan di luar sekolah. Aktivitas mereka merupakan susur Sungai Sempor yang melewati Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman. Ketika kegiatan ini berlangsung tiba-tiba aliran sungai menjadi deras akibat hujan di wilayah hulu sungai. Aliran air tersebut menyeret siswa yang berada di badan sungai.[]