
ACTNews, IDLIB
–
Alat berat masih terlihat hilir mudik di lokasi huntara pengungsi Suriah di
Salqin, Idlib. Sejumlah bangunan yang sudah kokoh berdiri mulai diisi sejumlah keluarga. Sebanyak
50 bangunan untuk 50 keluarga pengungsi Suriah masih diikhtiarkan, Ahad (17/5).
Firdaus Guritno
dari Tim Global Humanity Response (GHR)
– ACT menjelaskan, pembangunan hunian berlangsung sejak Maret 2020. Saat ini,
selain fiksasi bangunan, Firdaus juga tengah mengupayakan kesediaan dukungan
bantuan hidup.
“Insyaallah sedang diikhtiarkan segera dukungan perlengkapan rumah tangga berupa selimut, matras, kompor, dan kebutuhan lainnya tiap rumah,” jelas Firdaus.
Firdaus menjelaskan,
setiap hari memang selalu ada pengungsi internal Suriah yang memadati kamp
pengungsian di kota Idlib. Firdaus menceritakan, sejumlah keluarga harus
berjejal di dalam tenda karena tidak ada lagi tempat berteduh.
“Kondisi terkini pengungsi semakin membludak di bagian utara Idlib. Jutaan pengungsi kini harus berbagi tempat dengan ratusan pengungsi yang datang dari Saraqib dan wilayah Idlib Selatan lain,” kata Firdaus.
Komisi PBB untuk Pengungsi (UNHCRP) mencatat, 5.555.168 pengungsi Suriah teregistrasi hingga hingga 8 Mei 2020. Dua juta di antaranya yang terdata mengungsi di Mesir, Iraq, Jordan dan Lebanon, sementara 3,5 juta jiwa terdata pemerintah Turki. Sekitar 33.000 pengungsi Suriah lainnya berada di Afrika Utara. []