
ACTNews, SIDENRENG RAPPANG, SOPPENG – Kisah
perjuangan guru yang mengabdikan dirinya untuk pendidikan bangsa tak pernah ada
habisnya. Mereka menjadi garda terdepan pendidikan anak bangsa. Tak ada penghargaan besar yang mereka terima tiap bulan. Ikhlas
jadi kunci utama pengabdian.
Seperti yang dilakukan Rifian
(35), guru honorer di salah satu sekolah dasar Kabupaten Sidenreng Rappang atau
Sidrap. Selama 14 tahun ia mengabdikan dirinya sebagai guru dengan gaji Rp250 ribu per bulan.
Untuk tiba di tempatnya mengajar,
jarak yang harus ditempuh Rifian sejauh 40 kilometer. Setiap hari kegiatan ini
dilakukannya demi mengajar anak-anak. Habis bensin di tengah perjalanan serta
tak memiliki tabungan menjadi hal biasa. Ia sendiri memiliki satu adik
perempuan yang menjadi tanggungan. Mereka tinggal di rumah peninggalan orang
tua yang hanya berdinding anyaman bambu serta spanduk bekas.
Kisah lain datang dari Kabupaten Soppeng. Rasyid (52) merupakan guru di
salah satu madrasah ibtidaiyah. Pengabdiannya hingga kini terhitung 21 tahun
dengan gaji Rp350 ribu per bulan. Jiwa pendidik memang seakan melekat pada
dirinya. Selain mengajar di sekolah, pria lulusan pendidikan IPA ini masih
menyempatkan diri mengajar Bahasa Inggris tiap akhir pekan tanpa dipungut biaya
kepada anak di perkampungan yang jaraknya 3 kilometer dari tempatnya tinggal.
Rifian dan Rasyid merupakan beberapa di antara guru yang
mendapatkan biaya hidup dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) melalui program Sahabat
Guru Indonesia. Program yang berjalan sejak Hari Guru Nasional 2019 lalu terus
berjalan dan menjangkau guru-guru di berbagai penjuru negeri. Sri (29)
merupakan salah satunya. Ia mengatakan banyak rekan seperjuangannya yang
mengabdi dengan ikhlas walau keadaannya serba terbatas. “Kami sangat terbantu
dengan adanya program ini,” jelas Sri yang juga sebagai ibu 3 anak ini, Rabu
(13/5).
Berawal dari tekad yang kuat untuk memuliakan guru di pelosok negeri, Global Zakat - ACT berkomitmen untuk terus membersamai guru. Baru-baru ini, Global Zakat - ACT menyerahkan biaya hidup ke 20 guru honorer
dan guru mengaji yang tersebar di beberapa titik di Sulawesi Selatan.
Faizal Agunisman selaku Kepala Cabang Global Zakat - ACT Sulsel mengatakan, program Sahabat Guru Indonesia merupakan bentuk apresiasi kepada guru yang mengabdi untuk pendidikan bangsa. Di momen Ramadan kali ini, bantuan pangan juga diberikan ke guru-guru honorer di Sulsel dan berbagai daerah lainnya. “Mungkin bantuan ini tidak akan pernah setara dengan perjuangan guru, semoga keadaan baik selalu dirasakan oleh guru-guru kita,” ungkapnya, Rabu (13/5).[]