
ACTNews, KABUPATEN BOGOR – Perjalanan Oya
menjadi guru SD di salah satu sekolah dasar, cukup panjang. Ia mulanya merupakan
pengurus sarana dan prasarana di sekolah. “Seperti mengurus perpustakaan,
kebersihan, dan menjaga sekolah. Itu saya mulai di tahun 2007,” cerita Oya
ketika ditemui Rabu (29/12/2021).
Di tahun 2014,
ia dipercaya untuk menjadi pengurus perpustakaan dan terbiasa mengurus
administrasi di sekolah. Hingga kesempatan baik datang untuk Oya di tahun 2017,
di mana ia dipercaya untuk mengajar. “Saat itu pergantian kepala sekolah, dan
sedang kekurangan guru. Saya kemudian ditawari untuk menjadi guru honorer,”
terang guru yang mengajar di salah satu SD di Desa Nambo, Kecamatan
Klapanunggal, Kabupaten Bogor ini.
Keputusan
tersebut bukan tanpa perdebatan. Saat itu memang sudah ada syarat yang
menyatakan bahwa seorang guru harus seorang sarjana pendidikan, sementara Oya
masih lulusan SMA. Sampai pergantian kepala sekolah selanjutnya pun, masih ada
yang mempertanyakan Oya. Bagaimana pun, pihak sekolah tetap mempertahankan Oya
sebagai guru dinilai dari pengalaman dan kemampuan.
“Sampai sekarang
saya tetap dipertahankan mengajar dengan sistem mata pelajaran, dan tetap
mengurus segala pekerjaan sarana dan prasarana. Kondisi ini tetap saya jalani karena
cinta terhadap sekolah dan kegiatan mendidik,” tutur Oya.
Sebagai guru
honorer, Oya menerima penghasilan sebesar Rp800 ribu per bulan. Untuk itu, Oya
juga aktif mencari penghasilan tambahan. Ia membuka sebuah warung kantin di
sekolah bersama sang istri. Walaupun karena pandemi saat ini warung tersebut
juga sedang tutup. Di samping itu ia juga sering menjual hasil kebun berupa
pisang.
Tidak banyak
harapan Oya dari usahanya, melainkan ingin terus membantu biaya kuliah sang
anak hingga lulus. “Agar dia bisa dapat pendidikan yang lebih baik, dan tidak
terbatasi oleh pendidikan serta ijazah ke depannya,” harap Oya.
Sebagai bentuk
apresiasi kepada Oya, Global Zakat-ACT Bogor Timur memberikan bantuan paket
pangan. Selain Oya, ada sebelas guru lain di sekolah yang sama, yang menerima
bantuan. Diharapkan bantuan ini dapat menjadi penyemangat para tenaga pendidik
di tengah situasi yang sulit seperti pandemi saat ini. []